Setiap pernikahan tentu memiliki cobaan masing-masing. Ada yang kerap bertanya-tanya kenapa suami cuek, ada juga yang harus berhadapan dengan suami yang bersikap cemburuan. Namun, tidak sedikit yang sedang bingung bagaimana cara menghadapi mertua toxic.
Ciri mertua tidak menghargai menantu bisa muncul dalam berbagai bentuk dan sikap. Sebagai menantu, kamu tentu harus tahu bagaimana cara menghadapi mertua yang tidak suka dengan kita. Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Ada beberapa ciri mertua tidak menghargai menantu yang umum antara lain:
Memberikan masukan kepada menantu adalah hal yang lumrah dan tentu saja baik jika dilakukan dengan cara yang positif. Tapi kalau bentuknya berupa kritikan yang dilakukan berulang-ulang dan kadang di depan orang banyak, ini adalah hal yang toxic.
Tidak hanya pedas dalam mengkritik, mertua toxic juga akan cenderung meremehkan. Mereka tidak mau mendengarkan bahkan sengaja tidak mendengar ketika menantunya berbicara atau memberikan opininya. Apa pun pencapaianmu, mereka juga enggan memberikan pujian.
Di depan mertua yang toxic, menantunya akan selalu terlihat salah. Bahkan untuk hal-hal sederhana seperti make up yang tak sesuai seleranya atau cara memotong sayur yang berbeda dengan caranya pun bisa menjadi masalah jika memang dia sudah tidak suka sejak awal.
Tidak sedikit menantu di dunia ini yang harus merasa tersiksa karena menghadapi mertua yang terus-terusan membandingkan sang menantu dengan menantunya yang lain. Atau lebih parahnya membandingkan dirimu dengan mantan pacar suamimu yang terdahulu. Jika sampai ini terjadi padamu, ini adalah tanda bahwa mertuamu toxic.
Mertua yang ikut campur dalam rumah tanggamu namun masih dalam kadar yang wajar, tentu saja menyenangkan. Artinya, kamu diperhatikan sebagai menantu. Tapi kalau mertua mulai melibatkan diri dalam pengambilan keputusan seolah-olah pendapatnya sama pentingnya dengan pendapatmu, artinya kamu punya masalah.
Entah itu masalah rumah mana yang mau kamu beli bersama suamimu atau berapa jumlah anak yang ingin kamu miliki. Kalau kamu mengalami hal tersebut, segera cari cara menghadapi ibu mertua yang menyebalkan ini.
Ciri mertua tidak menghargai menantu yang berikutnya adalah tidak menghormati “ruang” pribadi anak dan menantunya. Ketika sudah menikah, kamu dan pasangan memerlukan ruang tersendiri. Entah itu kencan akhir pekan atau acara dinner untuk merayakan pencapaian tertentu.
Namun jika mertuamu seringkali menuntut perhatian lebih untuk menghabiskan waktu akhir pekan dengan kalian atau sering mendadak datang ke rumah tanpa pemberitahuan, kamu harus membicarakannya dengan pasangan segera.
Silent treatment dan pengabaian memang termasuk sikap toxic. Namun jika kamu terlalu diperhatikan (dituntut untuk selalu ada untuk mertua, diminta untuk selalu membantu mertua, dll) bahkan hingga dibatasi untuk tidak berinteraksi terlalu banyak dengan keluargamu sendiri, kamu juga perlu tahu bahwa hal itu sama sekali tidak wajar.
Mertua yang toxic seringkali tidak suka menantunya ikut dalam acara-acara keluarga. Mereka seringkali dengan sengaja lupa mengajak menantunya ke acara-acara penting untuk membuat citra sang menantu di depan keluarga besar menjadi buruk.
Kalaupun ikut, mereka mungkin akan membuat sang menantu merasa dikucilkan atau diabaikan dalam acara tersebut. Padahal seharusnya, dirinyalah yang berperan mendekatkan menantunya kepada keluarga besar.
Berhubungan dengan mertua toxic, terutama dalam jangka panjang bisa berdampak pada kesehatan mentalmu. Apa saja efeknya?
Karena terus-terusan disalahkan, kamu mungkin perlahan-lahan akan kehilangan rasa percaya diri. Kamu bahkan akan jadi kesulitan untuk mengambil keputusan bagi dirimu sendiri.
Tekanan dari mertua toxic yang terjadi terus menerus bisa membuatmu stres, bahkan dalam tingkatan yang parah dapat menyebabkan depresi, gangguan kecemasan dan masalah mental lainnya.
Ini adalah yang paling berbahaya. Ketika mertuamu toxic sementara pasangan sama sekali tidak menunjukkan keberpihakan padamu, pertengkaran tidak bisa terelakkan lagi dan keharmonisan keluargamu akan terancam. Ada banyak pasangan yang terpaksa harus berpisah karena hubungan mertua dan menantu yang buruk.
Meskipun sikap mertuamu kerap membuatmu tidak nyaman, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki situasi ini. Beberapa di antaranya adalah:
Investasikan waktu untuk membina hubungan yang kuat dengan mertuamu. Mulailah dengan kegiatan yang bersifat netral atau berbagi minat yang sama untuk membuka jalur komunikasi.
Meskipun mungkin sulit, menjaga sikap positif membantu menciptakan atmosfer yang lebih menyenangkan. Ini juga memberikan kesan bahwa kamu terbuka untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan mertua.
Dengan mengajukan pertanyaan dengan penuh rasa ingin tahu dan tanpa maksud menghakimi, kamu dapat mengetahui penyebab ketidaksukaan mertuamu pada dirimu. Bisa jadi buruknya hubunganmu dengan mertua terjadi karena kesalahpahaman belaka. Ini bisa menjadi langkah pertama untuk menyelesaikan konflik.
Fokus pada sisi baik diri sendiri dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih positif. Seringkali, ketika mertua melihat sisi positif, persepsi mereka terhadap dirimu dapat berubah.
Bertanya kepada orang-orang terdekat yang berpengalaman dapat memberikan perspektif dan saran yang berharga dalam mengatasi konflik antara dirimu dengan mertua. Kamu bisa bertanya kepada menantu mertuamu yang lain (jika ada).
Cobalah untuk berbicara secara terbuka pada pasangan tentang masalah yang kamu hadapi dengan mertuamu. Sampaikan kesulitanmu selama ini dengan nada netral dan cara yang baik agar tidak menimbulkan salah paham. Pasangan juga bisa membantu sebagai penengah dalam mengkomunikasikan perasaan antara kamu dan mertua.
Jika semua upaya gagal, konseling dengan seorang psikolog profesional dapat membantu mengeksplorasi dan menyelesaikan masalah yang lebih dalam, serta memberikan alat komunikasi yang lebih efektif. Bantuan dari tenaga profesional bisa jadi cara memediasi hubungan antara kamu, mertua dan pasanganmu agar jadi lebih baik.
Memiliki mertua yang baik dan penuh kasih sayang adalah impian semua orang. Namun, tidak semua orang bisa mendapatkannya. Kadang kesalahpahaman atau masalah kecil bisa membuat hubungan antara menantu dan mertua jadi buruk. Karena itu, jangan ragu untuk melakukan konseling agar bisa mendapatkan jalan keluar.
Grome sebagai penyedia layanan konseling online tidak hanya bisa membantumu menghadapi masalah rumah tangga tapi juga berbagai persoalan lain seperti stres kerja, kesulitan mencari cara mengendalikan emosi hingga masalah-masalah lain yang lebih serius seperti depresi. Hubungi Grome sekarang juga!
Ditulis oleh
Friyanka K