Ada 8 Loh! Nih, Macam-Macam Gangguan Mental!
Ada 8 Loh! Nih, Macam-Macam Gangguan Mental!

Ada 8 Loh! Nih, Macam-Macam Gangguan Mental!

Gangguan mental merupakan kondisi yang ditandai dengan gangguan signifikan secara klinis pada kemampuan kognitif, regulasi emosi atau perilaku seseorang. Ada banyak macam macam gangguan mental yang juga disebut sebagai gangguan kesehatan mental.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sebanyak 1 dari 8 orang di dunia ini ini hidup dengan gangguan kesehatan mental. Dalam artikel ini kita akan membahas macam-macam gangguan mental, gejala gangguan mental dan bagaimana menanganinya.



Apa Saja Macam-Macam Gangguan Mental?

Gangguan mental sebenarnya jumlahnya cukup banyak, mencapai belasan. Masing-masing gangguan mental juga memiliki spektrum atau tingkat keparahan yang berbeda-beda. Namun jenis yang paling umum adalah sebagai berikut:



1. Gangguan Mood atau Suasana Hati

Orang dengan gangguan mood atau mood disorder memiliki suasana hati yang terdistorsi secara umum dan mengganggu kemampuan orang tersebut untuk beraktivitas secara normal. Penderitanya bisa merasa sangat sedih, paranoid, hampa, membenci diri sendiri, hingga mengalami depresi. Bisa juga mengalami periode depresi yang bergantian dengan perasaan sangat bahagia (mania).

Beberapa contoh dari gangguan mental mood disorder antara lain adalah major depression disorder, bipolar disorder hingga distimia (gangguan depresi persisten).



2. Gangguan Kecemasan

Berbeda dengan kecemasan normal, orang yang mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah kondisi mental yang ditandai dengan rasa takut, cemas dan kegelisahan berlebih. Kecemasan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya.

Sama seperti gangguan emosi, gangguan kecemasan juga terdiri dari banyak jenis. Mulai dari generalized anxiety disorder, panic disorder, posttraumatic stress disorder (PTSD) hingga beragam jenis fobia.



3. Gangguan Makan [Anoreksia]

Meskipun ada kata “makan” dalam namanya, gangguan makan atau eating disorder lebih dari sekadar makanan. Ini merupakan kondisi mental yang kompleks yang membutuhkan intervensi ahli medis dan psikologis untuk mengatasinya.

Gangguan makan sendiri merupakan serangkaian kondisi psikologis yang menyebabkan berkembangnya kebiasan makan yang tidak sehat. Ini bisa bermula dari obsesi terhadap makanan, berat badan atau bentuk tubuh. 

Ada beberapa jenis gangguan makan yang umum antara lain anorexia nervosa, bulimia nervosa, binge eating disorder dan pica. Masing-masing gangguan makan ini memiliki gejala dan dampak yang berbeda-beda terhadap penderitanya.



4. Gangguan Kepribadian

Gangguan kepribadian atau personality disorder merupakan kondisi kesehatan mental ketika seseorang memiliki cara berbeda dalam melihat diri sendiri dan orang lain serta kerap menimbulkan masalah. Gangguan ini biasanya sudah terbentuk sejak lahir.

Orang-orang dengan gangguan kepribadian akan kesulitan memahami perasaan orang lain, mudah stres, tidak tahu cara mengendalikan emosi dan sering bertindak tanpa berpikir. Efeknya mereka sulit menjalin hubungan dengan orang lain dan ini bisa berdampak pada kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Gangguan kepribadian memiliki spektrum yang sangat luas. Beberapa di antaranya adalah gangguan kepribadian narsistik, obsessive compulsive personality disorder (OCPD) hingga gangguan kepribadian antisosial.


Baca Juga: Mau Tau Karakter? Simak Cara Baca Kepribadian dari Psikolog!



5. Gangguan Psikotik

Macam-macam gangguan mental berikutnya adalah gangguan psikotik. Gangguan psikotik merupakan sekelompok penyakit serius yang menyerang mental atau pikiran. Hal ini menyulitkan seseorang untuk berpikir jernih, membuat keputusan yang baik serta memberikan respons yang emosional. Orang dengan gangguan psikotik juga kesulitan berkomunikasi secara efektif, memahami kenyataan dan berperilaku secara pantas.

Ketika gejalanya parah, penderita gangguan psikotik mengalami kesulitan untuk tetap berhubungan dengan kenyataan dan seringkali tidak mampu menangani kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh gangguan psikotik adalah skizofrenia. Gejala paling umum dari skizofrenia adalah kecenderungan untuk berhalusinasi/delusional.



6. Gangguan Obsessif-Kompulsif (OCD)

OCD atau Obsessive Compulsive Disorder berbeda dengan OCPD yang termasuk ke dalam gangguan kepribadian. OCD membuat penderitanya memiliki pola pikir dan rasa takut (obsesi) dan menimbulkan perilaku kompulsif (berulang). Obsesi dan kompulsi ini pada akhirnya akan mengganggu aktivitas harian penderitanya dan menyebabkan tekanan yang signifikan.

Penderita bisa saja mencoba mengabaikan atau menghentikan obsesinya, tapi itu hanya akan membuatnya tambah tertekan dan cemas. Pada akhirnya untuk meredakan rasa stres tersebut, penderita akan melakukan tindakan kompulsif.



7. Adiksi atau Kecanduan Akan Sesuatu 

Adiksi, kecanduan atau Substance Use Disorder merupakan kondisi kronis yang membuat penderitanya mencari dan menggunakan suatu zat secara kompulsif atau melakukan aktivitas tertentu meskipun ada konsekuensi negatif dan berbahaya.

Kecanduan bisa berdampak signifikan terhadap kesehatan, hubungan dan kualitas hidup penderitanya secara keseluruhan. Zat yang paling umum menyebabkan kecanduan antara lain alkohol, nikotin dari rokok, obat-obatan terlarang seperti heroin atau kokain. Selain itu, kecanduan juga bisa terjadi pada aktivitas seperti berjudi, game online, dll. Jika kamu memiliki masalah kecanduan, jangan ragu untuk mencari pertolongan.


8. Gangguan Tidur [Insomnia]

Sleep disorder adalah gangguan tidur yang melibatkan pola tidur abnormal, seperti kesulitan tidur, terbangun terlalu sering, atau tidur terlalu lama. Kesulitan tidur berhubungan dengan masalah fisik maupun emosional. Masalah tidur seperti insomnia bisa berdampak atau memperparah kondisi mental dan bisa juga merupakan gejala dan kondisi mental lainnya.



Apa Saja Gejala Gangguan Mental?

Pada dasarnya, setiap jenis gangguan mental memiliki gejala spesifik yang berbeda-beda. Namun, secara umum gejala gangguan mental adalah sebagai berikut:

  • Perubahan emosi ekstrem. Fluktuasi kuat dari perasaan, seperti kegembiraan berlebihan hingga depresi mendalam.
  • Perilaku irasional. Tindakan tak masuk akal atau berulang tanpa alasan jelas.
  • Halusinasi dan delusi. Pengalaman sensoris palsu atau keyakinan tak benar tentang hal-hal di sekelilingnya.
  • Pikiran bunuh diri. Keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup.
  • Kurang motivasi. Kehilangan dorongan dan minat terhadap aktivitas yang dulu disukai.
  • Masalah dalam menjalankan fungsi harian. Kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari seperti bekerja, makan, atau berhubungan dengan orang lain.


Perlu diingat bahwa gejala-gejala gangguan mental di atas tidak bisa menjadi dasar untuk mengetahui jenis gangguan mental apa yang dialami oleh seseorang. Diagnosis perlu dilakukan oleh tenaga medis profesional (psikiater/psikolog).

Baca Juga: Apa itu Psikolog? Beda Psikolog & Psikiater itu Apa? Yuk, Disimak!



5 Cara Efektif Mengatasi Gangguan Mental Health

Seperti halnya gejala yang dialami, penanganan terhadap macam-macam gangguan mental berbeda-beda. Tergantung jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa opsi yang mungkin ditawarkan antara lain:


1. Konseling dan Terapi

Penanganan gangguan mental pertama yang bisa dilakukan adalah lewat sesi konseling dan terapi. Proses berbicara dengan profesional kesehatan mental akan membantu kamu untuk memahami, mengidentifikasi dan mengatasi konflik emosional, kecemasan, atau masalah psikologis lainnya.

Jika kamu bingung ingin memulai perjalanan konseling dan terapimu di mana, Grome siap membantu. Sebagai penyedia layanan konseling online, Grome siap membantu untuk mengurai setiap masalah mental yang kamu hadapi dengan tenaga psikolog profesional berpengalaman.



2. Pengobatan Medis

Pemberian obat-obatan seperti antidepresan, anti-anxiety atau stabilisator mood untuk membantu mengelola dan meredakan gejala gangguan mental yang muncul. Penggunaan obat-obatan apapun harus dengan resep dan rekomendasi dokter.


3. Perawatan di Rumah Sakit Jiwa

Perawatan di pusat kesehatan seperti rumah sakit diperlukan pada kasus yang parah dan berisiko tinggi. Rumah sakit jiwa akan menyediakan perawatan intensif, pengawasan dan terapi dalam lingkungan yang terkendali.


4. Dukungan Keluarga

Keluarga memainkan peran penting dengan memberikan dukungan emosional, pemahaman dan ikatan positif. Ini akan membantu individu menghadapi tantangan dan mempercepat proses pemulihan.


5. Rehabilitasi

Program ini mencakup pelatihan keterampilan sosial, kemandirian, dan dukungan komunitas untuk membantu individu pulih, berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan mengembalikan fungsi sosial mereka.



Seperti halnya tubuh, mental juga harus dipelihara agar tetap sehat. Jika kamu memiliki masalah yang membuatmu khawatir dan cemas terkait kondisi mentalmu atau orang-orang terdekatmu, jangan ragu untuk meminta bantuan tenaga profesional, ya!