Di tengah kehidupan yang serba cepat, kecemasan berlebih kerap jadi ‘makanan’ sehari-hari. Belum lagi stress kerja dan posisi sebagai sandwich generation. Semua situasi ini menimbulkan masalah mental seperti depresi. Depresi sebagai salah satu masalah kesehatan mental memengaruhi banyak orang di Indonesia.
Berdasarkan data dari Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami depresi.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan depresi? Bagaimana cara kita mengetahui apakah kita mengalami depresi atau tidak? Apa saja ciri-ciri orang depresi menurut psikolog.
Kita akan membahasnya secara lengkap dalam artikel ini. Simak sampai tuntas, ya!
Apa yang Dimaksud dengan Depresi?
Menurut American Psychiatric Association, depresi atau yang dalam istilah medis disebut sebagai major depressive disorder merupakan penyakit medis umum dan serius yang bisa berdampak negatif terhadap perasaan, cara berpikir dan tindakan penderitanya.
Depresi menyebabkan penderitanya merasa sedih atau kehilangan minat pada hal atau aktivitas yang dulu disukainya. Hal ini bisa menyebabkan berbagai masalah emosional maupun fisik. Pada akhirnya, ini akan membuat penderitanya tidak bisa berkegiatan dengan baik di rumah maupun di tempat kerja.
Secara umum, ciri-ciri orang depresi menurut psikolog dapat dibedakan menjadi beberapa bagian. Ada ciri-ciri perubahan kebiasaan, perubahan cara berpikir, perasaan dan perubahan secara fisik.
1. Perubahan Kebiasaan
Orang yang mengalami depresi kemungkinan akan mengalami sejumlah perubahan kebiasaan seperti:
- Enggan keluar rumah
- Tidak bisa menyelesaikan tugas dengan baik di sekolah atau di tempat kerja
- Menjauhkan diri dari teman dan keluarga
- Bergantung pada alkohol atau zat sedatif lainnya
- Tidak menyukai aktivitas yang dulu disukai
- Kesulitan berkonsentrasi
2. Perubahan Perasaan
Depresi bisa menyebabkan penderitanya merasa:
- Kewalahan atau ragu-ragu
- Merasa bersalah
- Mudah tersinggung atau frustasi
- Kurang percaya diri
- Merasa sedih atau kecewa
- Merasa sengsara atau sedih luar biasa
3. Perubahan Pemikiran
Kamu mungkin mengalami depresi jika berbagai pemikiran ini muncul dalam kepalamu:
- "Sepertinya aku adalah sebuah kegagalan"
- "Ini semua terjadi karena kesalahanku"
- "Tidak pernah ada hal baik yang terjadi kepadaku"
- "Aku ini benar-benar tidak berharga"
- "Tidak ada lagi hal di dunia ini yang layak aku perjuangkan"
- "Sepertinya dunia ini akan baik-baik saja meskipun aku tidak ada"
Pikiran lain yang perlu diwaspadai oleh penderita depresi adalah keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau melukai diri sendiri.
4. Gejala Fisik
Meskipun depresi adalah gangguan mental, namun ada sejumlah gejala fisik yang mungkin akan dialami oleh penderitanya. Gejala-gejala fisik ini mencakup:
- Merasa lelah sepanjang waktu
- Merasa mual dan lepas
- Sakit perut, perut seperti diremas-remas
- Mengalami masalah tidur (susah tidur atau justru tidur sepanjang waktu)
- Kehilangan nafsu makan atau mengalami kenaikan selera makan yang tidak biasa
- Kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan
Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Kita Mengalami Depresi?
Depresi seperti halnya masalah kesehatan jiwa lainnya perlu didiagnosis langsung oleh profesional. Berdasatkan tingkatannya (ringan, sedang, dan berat) gejala-gejala depresi yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut ini:
1. Ciri - Ciri Depresi Ringan
Depresi ringan adalah tingkat awal dari depresi. Meskipun bukan gangguan kesehatan yang serius, namun jika tidak ditangani dengan baik, maka kondisi penderitanya bisa memburuk dan mengalami komplikasi. Fatalnya lagi, banyak orang yang tidak sadar dirinya menderita depresi ringan. Penyebab utama depresi ringan belum diketahui dengan jelas. Namun faktor genetik, faktor lingkungan, tekanan hidup dan ketidakseimbangan biokimia dipercaya sebagai beberapa penyebabnya. Ciri-ciri depresi ringan antara lain adalah:
- Gampang marah dan lelah
- Memiliki pikiran yang cenderung negatif
- Sering merasa sangat sedih dan putus asa
- Mudah dan sering menangis
- Kesulitan fokus dan berkonsentrasi
- Lebih senang menyendiri
- Perubahan pola tidur dan pola makan
- Kehilangan rasa empati kepada orang lain
- Merasa diri tidak berharga dan merasa benci pada diri sendiri
- Kehilangan kesenangan pada hal-hal yang dulu disukai
- Mengalami sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan
- Memiliki niat untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup
Kalau kamu mengalami tanda-tanda di atas dan bertahan dalam waktu yang lama (rata-rata 4 jam dalam sehari selama 2 tahun), ada kemungkinan kamu mengalami depresi persisten atau distimia. Kondisi ini membutuhkan intervensi dari tenaga ahli.
2. Ciri - Ciri Depresi Sedang
Jika dilihat dari tingkat keparahannya, orang yang mengalami depresi ringan bisa naik ke tingkatan sedang dengan beberapa gejala yang sama, namun lebih parah. Beberapa ciri depresi sedang yang perlu diketahui antara lain adalah:
- Merasa diri tidak berharga dan produktivitas menurun
- Merasa rendah diri dan kurang peka secara emosional dengan orang-orang atau lingkungan sekitar
- Mengalami kegelishan dan rasa khawatir berlebihan
Tingkatan depresi ini akan membawa dampak buruk bagi penderitanya. Ini akan membuat orang yang mengalaminya kesulitan untuk melakukan aktivitas baik di rumah, di sekolah ataupun menyelesaikan tugas di tempat kerja.
3. Ciri - Ciri Depresi Berat
Depresi berat atau depresi parah adalah tingkatan yang paling serius dari depresi. Pada tahapan ini, gejala rata-rata berlangsung antara 6 bulan atau lebih. Kadang-kadang gejalanya bisa hilang selama beberapa waktu, tapi bisa berulang lagi. Orang yang memiliki masalah depresi berat biasanya akan mengalami sejumlah tanda-tanda antara lain:
- Mulai berhalusinasi atau berdelusi
- Memiliki pemikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri (atau bahkan sudah pernah mencoba untuk melakukannya)
Kapan Harus ke Profesional?
Depresi adalah masalah kesehatan yang kompleks. Banyak orang yang terlihat baik-baik saja tapi sebenarnya memiliki masalah depresi. Ada juga orang yang mengalami depresi tapi tidak menyadarinya dan menganggap bahwa perasaan yang dialami hanyalah bentuk stres atau sedih saja. Lantas, kapan sebaiknya kamu memeriksakan diri ke tenaga profesional jika mengalami salah satu gejala di atas?
Jika gejala-gejala yang kamu alami menyebabkan kamu kesulitan untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain (baik itu teman, kolega, pasangan atau keluarga) tapi kamu tidak menemukan solusi yang tepat, maka sebaiknya kamu berkonsultasi pada psikolog. Begitu juga ketika kamu mengalami kesedihan yang berkepanjangan, kadang disebabkan oleh sesuatu yang tidak jelas, kamu perlu memeriksakan diri.
Apabila gejala yang kamu alami sampai membuatmu berpikir ingin menyakiti diri sendiri atau bahkan mengakhiri hidup, segera hubungi Unit Gawat Darurat untuk meminta pertolongan atau hubungi segera orang terdekatmu.
Perlu diketahui bahwa gejala dan ciri-ciri orang depresi menurut psikolog di atas hanyalah ciri secara umum. Kamu tidak bisa mendiagnosis dirimu sendiri hanya dengan melihat ciri-cirinya saja. Lakukan pemeriksaan ke profesional kesehatan mental untuk memastikan masalah kesehatan apa yang kamu alami.
Baca Juga: Ke Psikolog Ga Selalu Mahal! Ini Daftar Biaya Konsultasi Psikologi!
Seperti halnya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga dengan baik. Terlebih jika kamu memiliki faktor resiko yang membuatmu berpeluang lebih besar untuk mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi. Jika kamu memiliki kesulitan yang menganggu pikiran dan aktivitasmu yang kamu curigai sebagai bentuk depresi. Grome siap membantu. Kami memiliki tenaga psikolog dan solusi khusus untuk mengatasi masalah emosi atau depresi yang kamu alami. Rahasia terjamin aman!