Gromers, siapa yang tahu lagu Takut dari Idgitaf?
Kata-katanya begini
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak seindah yang kukira
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak sekuat yang kukira
Merasa relate? Bayangan mengenai bertumbuh dewasa dan harus hidup mandiri menjadi ketakutan bagi sebagian besar kita, para anak muda yang mungkin baru saja lulus sekolah atau kuliah, yang sedang mencari pekerjaan atau sedang menjalani pekerjaan pertamanya. Kalau kamu dari sejak muda sudah “dipaksa” untuk menjadi dewasa sebelum waktunya, keinginan untuk bisa menikmati masa muda tanpa tanggungan pasti sering terlintas. Ketakutan menjadi dewasa bukan hanya dialami oleh para anak muda, melainkan juga pada orang yang sudah usia dewasa. Membayangkan hidup dengan tanggung jawab yang lebih banyak dan berat rasanya bikin hati dan pikiran gelisah.
Tumbuh dewasa adalah hal yang nggak bisa dihindari ya, Gromers!
Sayangnya, kita sering tidak sadar bahwa kita berusaha untuk menghindarinya. Mungkin kita menghindari yang namanya berkomitmen, bukan hanya dalam hubungan romantis, tapi juga dalam pekerjaan dan studi. Kita menunjukkan sikap kekanak-kanakan dalam menghadapi masalah, menolak untuk memikirkan tujuan hidup serta usaha untuk mengejarnya, bahkan untuk sekedar melakukan tugas rumah yang sederhana pun kita memilih untuk tidak mengerjakannya. Orang yang menolak dewasa juga menunjukkan sikap impulsif, tidak dapat diandalkan, sering menyalahkan orang lain, sulit mengelola emosi, dan berekspektasi semua orang akan mengurus dan menanggung hidupnya.
Ternyata ada sebuah istilah psikologi yang merangkum pola perilaku seperti ini, loh. Namanya adalah Peter Pan Syndrome, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1983 oleh Dr. Dan Kiley dalam bukunya yang berjudul “Peter Pan Syndrome: Men Who Have Never Grown Up”. Awalnya, pola perilaku ini lebih diidentikan pada pria, namun berdasarkan perkembangan perspektif, ideologi, dan situasi sosial, perilaku ini dapat juga dilakukan oleh wanita.
Meskipun bukan merupakan suatu kondisi gangguan kesehatan mental, perilaku ini dapat mempengaruhi kehidupan seseorang dan orang lain yang berinteraksi dengannya. Peter Pan Syndrome menyebabkan seseorang sulit memiliki hubungan yang positif, baik dalam kehidupan pribadi, pekerjaan, terlebih secara sosial.