Pernahkah kamu merasa membenci dirimu sendiri? Jika pernah, kamu pasti tahu betapa self-hatred adalah sesuatu yang menyiksa dan kerap membuat frustrasi. Membenci diri sendiri tidak hanya akan membatasi dirimu dari pencapaian-pencapaian penting dalam hidup, tapi juga bisa memperparah gangguan mental yang dialami seseorang seperti kecemasan berlebih dan depresi.
Self-loathing adalah istilah dalam psikologi yang digunakan untuk menyebutkan perasaan benci pada diri sendiri. Dalam artikel ini, mari kita bahas lebih jauh apa itu self-loathing, ciri-ciri self-loathing dan bagaimana cara agar tidak membenci diri sendiri atau melakukan self-loathing.
Benci pada diri sendiri atau self-hatred adalah nama lain dari self-loathing. Self-loathing adalah perasaan kompleks yang melibatkan kritik, merendahkan dan menghina diri sendiri lewat narasi internal.
Orang yang melakukan self-loathing adalah orang-orang yang cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah dan perasaan bahwa mereka tidak cukup baik. Hal ini dapat tergambar lewat berbagai perilaku negatif seperti suka merenung, cenderung menghukum diri sendiri (seperti melukai diri sendiri atau menggunakan narkoba) hingga mengisolasi diri sendiri.
Jika kamu sedang mengalaminya sendiri, kamu mungkin tahu apa penyebab kenapa kamu membenci dirimu sendiri. Membenci diri sendiri menurut psikolog, secara umum dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
Tanda self-loathing sebenarnya lebih dari sekadar pembicaraan negatif tentang diri sendiri yang terjadi dalam pikiranmu. Apa saja tanda-tanda lainnya?
Ketika kamu melakukan self-loathing, kamu secara umum akan merasa tidak percaya diri. Kamu merasa dirimu tidak sebaik orang lain di sekelilingmu.
Meskipun kamu mengalami hari yang baik, kamu akan cenderung memikirkan hal-hal yang buruk saja. Kamu jika melihat hidup dan dirimu sebagai hitam dan putih, tanpa sisi abu-abu. Artinya, ketika kamu melakukan sebuah kesalahan, kamu akan merasa bahwa semuanya sudah hancur dan kamu sudah gagal.
Orang yang melakukan self-loathing juga kerap mengisolasi diri dengan menjauhkan diri dari teman-teman atau seseorang yang ingin dekat dengannya. Mereka percaya jika ada orang yang terlalu dekat dengan mereka, akhirnya akan buruk dan memilih untuk sendiri saja.
Orang yang mengalami self-loathing mungkin tidak memberikan perhatian atau kasih sayang pada diri sendiri, sering meremehkan keberhasilan pribadi, dan dapat terjebak dalam siklus negatif yang menghambat pemenuhan kebutuhan dasar untuk kesejahteraan pribadi.
Ini mencakup ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosional atau mental mereka secara adekuat. Misalnya, mereka sering tidak makan meskipun lapar atau tidak tidur sampai insomnia.
Jika kamu menerima pujian dari seseorang dan memilih untuk mengabaikannya atau merasa kalau mereka hanya berusaha bersikap baik padamu, kemungkinan kamu sedang mengalami self-loathing. Orang dengan masalah self-loathing kerap kesulitan menerima pujian dan cenderung mengabaikannya alih-alih menerimanya dengan baik.
Self-loathing seringkali terlihat melalui kecemasan sosial yang berlebihan, ketakutan akan penilaian negatif, dan keterbatasan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Ciri lainnya dari self-loathing adalah perhatian berlebih terhadap penampilan fisik dan ketidakpuasan yang mendalam terhadap tubuh sendiri. Ini memicu rasa rendah diri yang pada akhirnya akan membuat seseorang membenci dirinya sendiri.
Ciri self-loathing yang mencolok adalah adanya niat atau perilaku self-harm. Individu ini mungkin merasa tidak berharga dan menggunakan self-harm sebagai cara untuk meredakan atau mengungkapkan rasa sakit emosional.
Self-loathing sering menyertai gejala depresi, seperti perasaan putus asa, kelelahan berlebihan, dan kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati, menciptakan lingkaran negatif emosional.
Membenci diri sendiri dapat menyebabkan sejumlah dampak negatif antara lain:
Sama seperti cara mengendalikan emosi, self-loathing juga perlu dikelola dengan baik agar tidak merusak kondisi mental orang yang mengalaminya. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola self-loathing antara lain:
Journaling memberikan wadah ekspresi emosi, membantu mengidentifikasi pola pikir negatif, dan mempromosikan refleksi diri positif. Dengan mencatat perasaan dan pencapaian kecil, journaling menjadi alat efektif dalam mengatasi self-loathing dan membangun pemahaman yang lebih baik terhadap diri sendiri.
Mengurangi kritikan terhadap diri sendiri adalah kunci untuk mengatasi self-loathing. Gantilah pemikiran negatif dengan penghargaan pada diri sendiri, membangun kepercayaan diri, dan fokus pada pertumbuhan pribadi yang positif.
Berada di antara orang-orang yang positif dapat membantu mengatasi self-loathing dengan memberikan dukungan emosional, merangsang pertumbuhan pribadi, dan membangun hubungan yang memperkuat rasa harga diri dan keyakinan positif.
Belajarlah bermeditasi untuk melatih positive mindset. Dengan fokus pada pernapasan dan pemikiran positif, meditasi membantu mengubah pola pikir negatif menjadi lebih optimis. Pada akhirnya ini akan meningkatkan kesejahtraan mentalmu secara emosional.
Olahraga aerobik, seperti lari atau bersepeda, merangsang pelepasan hormon endorfin yang dapat membantu mengurangi self-loathing. Aktivitas fisik ini memicu perasaan bahagia dan relaksasi, mendukung kesejahteraan mental.
Apabila sampai membuatmu ingin menyakiti diri sendiri atau muncul tendensi ingin bunuh diri, self-loathing adalah hal yang berbahaya dan harus segera dikonsultasikan dengan ahlinya. Grome sebagai layanan konseling online siap membantu kamu mengurai masalah dan beban pikiran yang membuatmu merasa benci pada diri sendiri. Hubungi kami sekarang juga!
Ditulis oleh
Friyanka K