Si Doi Tiba-Tiba Menghilang? Bisa Jadi Kamu Kena Ghosting!
Si Doi Tiba-Tiba Menghilang? Bisa Jadi Kamu Kena Ghosting!

Si Doi Tiba-Tiba Menghilang? Bisa Jadi Kamu Kena Ghosting!

Ghosting” telah menjadi sebuah kosakata yang merambah ke dalam kehidupan sehari-hari di era digital dan dinamika hubungan manusia yang semakin kompleks. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian apa itu ghosting, dan mencakup contoh atau ciri-ciri yang dapat membantumu mengenali tanda-tanda ghosting, serta cara menyikapinya.



Apa itu Ghosting?


Sudah tahukah kamu apa itu ghosting? Arti ghosting dalam hubungan adalah suatu tindakan menghentikan semua bentuk komunikasi tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ghosting juga merupakan salah satu bentuk dari silent treatment yang tentunya merupakan sebuah red flag.

Konsep ini berkembang dan masuk ke dalam percakapan di media sosial dengan cepat. Apalagi dengan maraknya penggunaan media sosial sekarang sebagai sarana untuk komunikasi. 

Berkomunikasi melalui sosial media sangatlah rentan terhadap tindakan ghosting karena tindakan tersebut dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan memblokir lawan bicara atau mengabaikannya, maka lawan bicara akan kehilangan akses untuk berkomunikasi. 

Saat ini, kita sering mendengar tentang ghosting melalui pesan teks yang tidak dibalas, panggilan telepon yang diabaikan, dan akun media sosial yang tiba-tiba tidak aktif. Mungkin kamu pernah mengalaminya sendiri atau mendengar cerita tersebut dari temanmu.

Sangat menarik bahwa fenomena ini telah berkembang menjadi semacam "budaya" dalam kehidupan sosial media, memungkinkan seseorang untuk menghindari orang lain hanya dengan satu klik. 

Korban tidak hanya ditinggalkan tanpa penjelasan, tetapi juga merasa kehilangan arah dalam hubungan, maka dari itu ghosting dapat berdampak yang signifikan pada psikologis mereka.



Apa Saja Contoh atau Ciri - Ciri di Ghosting?


Jika ingin menghindari dampak emosional yang buruk, maka kamu perlu mengetahui bagaimana contoh ghosting atau ciri-ciri ghosting agar kamu bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.



1. Hilangnya Komunikasi Secara Tiba - Tiba

Seringkali, ghosting dimulai dengan penghentian komunikasi yang tiba-tiba. Pesan teks tidak dibalas, panggilan telepon diabaikan, dan aktivitas media sosial berhenti. Korban seringkali dibiarkan bingung, bertanya-tanya apa yang telah terjadi dan mengapa hubungan berubah secara drastis.



2. Lebih Dingin dalam Berinteraksi

Ciri khas ghosting yang lainnya adalah perubahan tiba-tiba dari hubungan yang hangat menjadi dingin. Seseorang dapat tiba-tiba menjauh tanpa memberikan penjelasan, menimbulkan ketegangan dan ketidaknyamanan. Korban tidak hanya mengalami hati yang hancur, tetapi mereka juga mengalami kebingungan pada kelanjutan hubungan.




3. Ketidakpastian dalam Hubungan

Ketidakpastian menjadi makanan sehari-hari bagi mereka yang terkena ghosting jika tidak ada penjelasan atau pemberitahuan tentang status hubungan mereka. Banyak orang mengalami ghosting meskipun sudah berada di hubungan yang serius, bahkan beberapa terjadi saat hubungan mereka mencapai tahap pernikahan.



4. Tidak Memberikan Penjelasan

Ketiadaan penjelasan atau alasan yang diberikan juga merupakan ciri ghosting. Korban akan kesulitan memahami apa yang salah atau mengapa teman atau pasangan mereka tiba-tiba menjauh. Hal ini membuat mereka bingung dan terus berspekulasi.



5. Menghilang dari Kehidupan

Di tingkat ekstrim, ghosting tidak hanya menghilangkan komunikasi saja, tetapi juga "menghilang" dari kehidupan korban. Ini dapat membuat korban merasa kehilangan tidak hanya hubungan, tetapi juga merasa kehilangan atas sebagian dari diri mereka sendiri yang pernah terlibat dalam interaksi dengan pelaku.



Ini Dia 6 Penyebab Ghosting


Mungkin kamu bertanya-tanya apa penyebab ghosting karena pelaku melakukannya secara diam-diam atau tanpa penjelasan. Berikut adalah kemungkinan penyebab-penyebabnya:



1. Ingin Menghindari Konflik Secara Langsung

Untuk menghindari konflik langsung, beberapa orang memilih untuk melakukan ghosting. Kemungkinan mereka melakukannya karena mereka tidak nyaman atau tidak mampu menghadapi percakapan sulit yang dapat mengakhiri hubungan.



2. Tidak Bisa Menangani Emosi

Seringkali bagi orang yang melakukan ghosting sulit untuk mengekspresikan atau mengelola emosi mereka. Hal ini juga dapat terjadi dikarenakan perbedaan love language. Ketidakmampuan ini mungkin membuat mereka memilih jalan keluar yang lebih mudah, yaitu menghilang tanpa memberikan penjelasan.

Baca Juga: Jangan Marah Kayak Hulk! Ini Dia Cara Kendalikan Emosi!



3. Tidak Lagi Menganggap Hubungan Sebagai Prioritas

Ghosting dapat terjadi ketika prioritas atau minat seseorang dalam hubungan telah berubah. Pelaku mungkin merasa tidak perlu atau tidak ingin menghabiskan lebih banyak waktu dan effort untuk interaksi tersebut.



4. Tidak Ingin Bertanggung Jawab

Beberapa orang menghindari bertanggung jawab atas pilihan mereka dengan melakukan ghosting. Mereka mungkin takut atau enggan memberikan penjelasan karena merasa khawatir akan reaksi atau konsekuensi negatif.



5. Ketakutan Akan Reaksi Pasangan

Seseorang dapat menggunakan tindakan ghosting sebagai cara menghindari konfrontasi yang tidak diinginkan jika mereka takut akan reaksi emosional orang lain, seperti amarah atau kesedihan.




6. Memiliki Kondisi Hidup atau Kesehatan Mental yang Sulit

Beberapa orang mungkin sedang mengalami kesulitan hidup atau masalah gangguan kesehatan mental yang membuat mereka memilih untuk tetap sendiri tanpa memberikan penjelasan.



Bagaimana Cara Menghadapi di-Ghosting?


1. Berikan Waktu untuk Menenangkan Diri 

Jika kamu menjadi korban ghosting, jangan terburu-buru mengambil tindakan atau membuat asumsi. Proses pemulihan membutuhkan waktu, dan memberikan diri sendiri kesempatan untuk meresapi perasaan adalah langkah pertama yang penting.



2. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri 

Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Terjadinya ghosting biasanya bukan disebabkan oleh kesalahan diri sendiri, namun memang karena keputusan orang lain. Ingatlah bahwa hubungan melibatkan dua orang, dan keputusan untuk mengakhiri hubungan tidak selalu tergantung pada satu pihak.



3. Jangan Terlalu Memikirkan Penyebab Ghosting

Hindari berspekulasi terlalu banyak tentang alasan dari terjadinya ghosting. Berspekulasi seperti itu hanya akan meningkatkan stres dan kecemasan. Fokuskan dirimu pada memperbaiki dan membangun kembali kebahagiaanmu.

Baca Juga: Cobain Deh! 6 Cara Mengatasi Kecemasan Berlebihan - Grome.id



4. Cari Dukungan Emosional dari Teman atau Keluarga

Carilah dukungan emosional dari teman atau keluarga. Berbicara dengan orang yang peduli dapat membantumu mengatasi rasa kehilangan saat kamu menjadi korban ghosting. Jangan ragu untuk berbagi perasaan dan meminta mereka untuk membantumu menemani dalam pemulihan.



5. Pertimbangkan Konseling Profesional

Jangan malu untuk mempertimbangkan dan mendapatkan bantuan konseling dari psikolog jika kamu menghadapi kesulitan mengatasi dampak emosional dari ghosting. Mereka dapat menawarkan dukungan, perspektif baru, dan rencana untuk membantumu melalui masa sulit ini.

Baca Juga: Ke Psikolog Ga Selalu Mahal! Ini Daftar Biaya Konsultasi Psikolog!



6. Tetap Terbuka untuk Komunikasi

Tetaplah terbuka untuk melakukan komunikasi yang sehat jika ada kesempatan. Namun, jangan memaksa atau meminta penjelasan dari pelaku. Biarkan pelaku ghosting memilih waktu yang tepat untuk berbicara.



7. Hindari Balas Dendam 

Meskipun terkadang terasa menggoda untuk memberikan respons atau balas dendam, hindari hal tersebut. Fokuslah pada pemulihan dan pertumbuhan pribadi daripada mengambil tindakan negatif yang dapat memperburuk situasi.



Setelah kamu memahami apa itu ghosting lalu kamu atau orang terdekatmu merasa telah menjadi korban ghosting serta mengalami kondisi emosional atau mental yang buruk, layanan konseling online seperti yang ditawarkan oleh Grome dapat menjadi sumber dukungan yang berharga. 

Memiliki akses ke profesional konseling dapat membantu dalam memahami dan mengelola perasaan dengan lebih baik. Maka dari itu, jangan ragu untuk menghubungi Grome jika kamu merasa kesulitan menghadapi dampak emosional dari ghosting.