Dalam hubungan romantis apa pun, baik kamu yang masih berpacaran maupun sudah menikah, respect atau rasa hormat adalah landasan yang penting. Kalau dalam hubunganmu kamu tidak merasa dilihat, didengar atau dipahami oleh pasanganmu, itu mungkin bukan sekadar karena suami cuek saja. Mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki agar hubungan tersebut bisa bertahan.
Ketika kita tidak dihargai oleh pasangan, mungkin ada banyak pertanyaan yang terlintas di kepala kita. Apakah ini hanya karena love language kalian yang berbeda? Atau karena memang dia red flag? Tidak perlu bertanya-tanya, mari kita bahas selengkapnya dalam artikel ini!
Ketika kamu merasa tidak dihargai oleh pasangan, penyebabnya mungkin berbeda-beda. Beberapa di antaranya seperti:
Keuangan adalah masalah yang penting untuk dibicarakan dengan pasangan, terutama bagi mereka yang sudah menikah. Karena sifatnya yang sensitif, isu keuangan bisa menimbulkan sejumlah masalah, salah satunya adalah ketika salah satu dari kalian merasa memiliki penghasilan lebih besar.
Karena beranggapan punya kontribusi yang lebih besar dalam hal keuangan, seseorang bisa jadi tidak menghargai pasangannya. Karena punya uang lebih banyak, orang seperti ini merasa berhak mengambil keputusan tanpa konsultasi.
Pasangan yang merasa dirinya lebih berpengalaman dan matang dalam hubungan seringkali merasa dirinya superior. Karena merasa berhak menentukan aturan main, mereka cenderung tidak perlu menghargai opini atau keinginan pasangannya.
Hilangnya penghargaan dalam hubungan mungkin terjadi saat pasangan terbiasa diutamakan di lingkungan kerja. Jika seseorang memiliki posisi tinggi dan biasa selalu didengarkan ketika di kantor, hal ini akan bisa terbawa sampai ke rumah. Efeknya, dia akan memperlakukan pasangannya seperti bawahannya di tempat kerja.
Baca Juga: Jangan Sampai Terjebak! Kenali Ciri - Ciri Lingkungan Kerja Toxic!
Kesetaraan dalam hubungan adalah sesuatu yang penting. Kesetaraan yang dimaksud terkait dengan tanggung jawab, pengambilan keputusan dan kekuasaan. Dalam hubungan yang benar-benar setara, kedua pasangan memiliki pendapat yang setara dalam hal-hal penting dan bekerja sama dalam menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.
Jika salah satu mulai menganggap bahwa dirinya lebih pintar, lebih berpendidikan dan lebih dalam hal lain, akan muncul kecenderungan untuk meremehkan pasangannya dan tidak menganggap penting segala input dan keinginan dari pasangannya. Ini juga kerap terjadi pada mereka yang memiliki kepribadian narsistik.
Pasangan mungkin tidak menghargai karena memiliki trauma masa lalu yang membuatnya takut terluka lagi. Rasa takut ini mendorongnya untuk bersikap dominan demi melindungi diri. Keterlibatan emosional sebelumnya yang tidak dihargai menciptakan tembok pertahanan, menyulitkan dia untuk merasakan keamanan dan kepercayaan dalam hubungan saat ini. Komunikasi terbuka dan pemahaman dapat membantu melewati hambatan ini menuju hubungan yang lebih sehat.
Banyak orang yang tidak menyadari jika dirinya tak dihargai oleh pasangan. Orang-orang seperti ini biasanya baru menyadari bahwa diri mereka tidak diperlakukan dengan seharusnya dari orang di sekeliling mereka. Lalu, apa saja tanda tidak dihargai pasangan yang perlu kamu ketahui?
Menurut Julie Krizner, ketidakpedulian dengan pendapat pasangan bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Apakah pasanganmu sering menginterupsi apa yang sedang kamu katakan? Atau dia hanya mengabaikan dan tidak merespons apapun saat kamu berbicara? Ketidaksetujuan pada pendapat pasangan sesekali adalah hal yang biasa. Namun ini harus dibarengi dengan kemampuan untuk mendengarkan dan merespons pendapat dengan cara yang baik dan dewasa.
Jika pasanganmu mengabaikanmu dengan cara yang tidak menyenangkan, atau memotong pembicaraan dengan cara seolah-olah pendapatnya jauh lebih penting, bisa jadi dia memang tidak menghargaimu.
Hubungan yang baik dan sehat melibatkan banyak kompromi. Namun, seperti halnya saling mendukung dan menuntut satu sama lain, memberi dan menerima juga sebaiknya harus setara. Kalau kamu dan suami memiliki kesukaan dan minat yang berbeda, suamimu harus mengalah pada kepentinganmu sesering dirimu mengalah padanya.
Kalau dia lebih sering datang ke restoran kesukaannya saat acara makan malam bersama, lebih sering mengajakmu menonton genre film yang disukainya, atau mengharuskanmu menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya daripada keluargamu, itu adalah salah satu tanda kamu sudah kehilangan respect darinya.
Batasan dan ruang pribadi setiap orang itu penting, bahkan dalam hubungan yang berkomitmen dan berjangka panjang seperti pernikahan. Jika dia sering tidak menghargai ruang pribadimu termasuk waktu yang kamu punya, ini adalah tanda dia tidak menghargaimu. Bagaimana contohnya?
Misalnya, si dia kerap membuat janji tanpa konfirmasi, tidak suka jika kamu memiliki me time dan lain sebagainya. Tindakan ikut campur berlebihan misalnya selalu memeriksa ponsel, selalu ingin tahu kamu dengan siapa, ini juga bisa jadi tanda dia tidak menghormatimu.
Hal-hal di atas mungkin bukan masalah bagi sebagian pasangan. Oleh sebab itu, penting bagimu dan pasangan untuk mengkomunikasikan dengan baik apa yang ingin dan tidak ingin kamu bagikan padanya. Bicarakan bersama-sama untuk mendapatkan solusi terbaik tanpa ada salah satu pihak yang merasa diabaikan dan tidak didengarkan pendapatnya.
Setiap orang dalam hubungan memiliki peran dan kontribusi masing-masing. Peran ini mungkin berbeda, tapi bukan berarti tidak setara. Misalnya dalam pernikahan, pria identik sebagai provider yang mencari nafkah. Sementara wanita bertugas di rumah untuk mengurus anak-anak. Tugas ini sama beratnya dan sebaiknya tidak ada pihak yang saling meremehkan satu sama lain.
Ketika pasangan tidak menghargai kerja keras dan kontribusi kita, itu mencerminkan ketidakpedulian terhadap usaha yang telah kita lakukan. Misalnya, meremehkan pekerjaan rumah, jarang memberikan pujian, atau tidak pernah mengucapkan terima kasih, hal ini dapat menciptakan ketidakseimbangan emosional. Rasa diabaikan dan kurangnya apresiasi dapat merusak hubungan, membuat kita merasa tidak diakui dan merugikan.
Ketika kamu merasa tidak dihargai oleh pasangan, perlu diketahui bahwa kamu berada dalam hubungan yang tidak sehat. Namun, ini juga bukan berarti kamu harus mengakhirinya begitu saja. Simak beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menyikapinya berikut ini!
Cara pertama yang bisa kamu lakukan dalam menghadapi pasangan yang tidak menghargai adalah dengan berbicara secara terbuka.
Sampaikan bahwa perilakunya menyakiti perasaanmu, beri contoh konkret, dan pahami alasan di balik sikapnya. Jelaskan harapan dan kebutuhanmu untuk menciptakan hubungan yang harmonis. Komunikasi yang jujur dan terbuka dapat membuka pintu pemahaman, memperkuat hubungan, dan memberikan kesempatan bagi perubahan positif.
Cara menghadapi pasangan yang tidak menghargai kita yang berikutnya adalah dengan cara tentukan batasan yang jelas. Sampaikan dengan tegas perilaku yang tidak dapat diterima, serta sebutkan konsekuensinya jika dilanggar. Ini memberikan pedoman dan menetapkan ekspektasi, menciptakan kesadaran akan pentingnya saling menghargai.
Dengan membangun batasan yang jelas, kita memperkuat hak-hak kita dalam hubungan dan memberikan dasar untuk pertumbuhan bersama serta pemahaman yang lebih baik antara pasangan.
Kurangnya perasaan dihargai dari pasangan itu bisa bersumber dari diri kita sendiri. Coba tanyakan pada dirimu, apakah selama ini kamu sudah cukup menghargainya? Apakah sikap kurang menghargai yang ditunjukkan oleh suamimu itu bukan karena akibat dari tindakanmu.
Untuk memastikannya, cobalah untuk lebih sering mengajak pasanganmu berdiskusi dan mengambil keputusan. Memberikan kesempatan kepada pasangan untuk berpartisipasi tidak hanya mampu memperkuat rasa memiliki, tetapi juga menciptakan keterlibatan yang lebih dalam dalam hubungan. Ini merupakan langkah positif untuk mengatasi ketidaknyamanan dan membangun kerjasama, membuka jalan bagi komunikasi yang lebih efektif dan membuat kalian lebih saling memahami satu sama lain.
Ketika seseorang merasa tidak dihargai oleh pasangannya, akan muncul berbagai pemikiran. Kamu mungkin akan mulai merasa bahwa dirimu tidak cukup. Atau merasa bahwa kamu bukanlah pasangan yang seimbang untuknya. Kamu mungkin akan merasa bahwa dirimu lebih rendah dari pasangan dan tidak patut mendapatkan penghargaan dan perhatian yang sama besarnya seperti yang kamu berikan.
Saat menghadapi pasangan yang tidak menghargai kita, penting untuk tidak menyalahkan diri sendiri secara berlebihan. Kesadaran bahwa kondisi tersebut mungkin berasal dari masalah atau ketidakseimbangan emosional pasangan dapat mencegah perasaan bersalah yang tidak perlu.
Fokus pada komunikasi terbuka dan pemahaman bersama dapat membantu menyelesaikan masalah. Tetaplah berusaha untuk menjaga kesehatan mental dengan tidak membebani diri sendiri dengan tanggung jawab yang tidak sepenuhnya kita punya.
Baca Juga: Insecure dengan Diri Sendiri? Ini Cara Melawannya!
Mencari bantuan profesional seperti psikolog dapat menjadi langkah bijak. Psikolog dapat membantu menjelajahi akar masalah, memberikan perspektif objektif, dan menawarkan strategi untuk membangun komunikasi yang lebih sehat. Ini menciptakan ruang yang aman untuk membahas perasaan dan mencari solusi bersama. Dengan bantuan ahli, pasangan dapat memperkuat ikatan mereka dan mengatasi ketidakseimbangan dalam hubungan.
Baca Juga: Ke Psikolog Ga Selalu Mahal! Ini Daftar Biaya Konsultasi ke Psikolog!
Jika pasangan terus tidak menghargai kita, penting untuk menempatkan diri kita sebagai prioritas. Jangan ragu untuk mengambil keputusan sulit demi melindungi kesejahteraan emosional dan psikologis kita. Ini mungkin melibatkan pembicaraan serius, memberikan batasan yang jelas, atau bahkan mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan jika tidak ada perubahan positif. Merawat diri sendiri adalah langkah penting untuk memastikan kebahagiaan dan keseimbangan dalam hubungan.
Menciptakan hubungan yang sehat dan langgeng melibatkan kedua belah pihak. Itulah sebabnya mengapa komunikasi itu sangat penting untuk menghindari konflik dan masalah yang tidak perlu.
Jika kamu memiliki masalah yang belum terselesaikan dengan pasangan, kamu mungkin membutuhkan bantuan pihak ketiga. Layanann dari Grome seperti konsultasi pernikahan online bisa jadi jawaban yang kamu cari. Selain memberikan solusi terkait masalah hubungan, psikolog berpengalaman di Grome juga siap membantumu mengatasi berbagai problem lain seperti gangguan kecemasan, gangguan makan dan gangguan mental lainnya. Kontak kami sekarang juga!
Ditulis oleh
Friyanka K