Suatu kecenderungan yang sering meracuni pikiran manusia adalah overthinking, atau berpikir berlebihan. Overthinking tidak hanya mempengaruhi aspek pekerjaan tetapi juga dapat mempengaruhi saat berinteraksi satu sama lain.
Mari kita pelajari lebih dalam mengenai arti dari overthinking, penyebabnya, karakteristiknya, dan cara mengatasinya.
Pengertian overthinking adalah kondisi mental di mana pikiran seseorang terus-menerus berputar, memecah-belah, dan menganalisis situasi terlalu banyak. Pengidap overthinking seringkali mengalami kecemasan berlebihan dan stres yang tidak perlu, yang mengganggu fokus dan menyebabkan kelelahan emosional.
Setelah mengetahui overthinking itu apa, mari kita bahas alasan di balik penyebab overthinking yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Overthinking berlebihan adalah hasil dari keinginan untuk menjadi sempurna. Orang-orang yang memiliki standar yang sangat tinggi terhadap diri mereka cenderung mengalami overthinking karena terlalu banyak memikirkan setiap detail dan kinerja mereka.
Rasa takut akan tidak memenuhi harapan orang lain atau diri sendiri tersebut dapat menyebabkan kamu mengalami overthinking, terutama sebelum atau setelah mengambil keputusan yang penting.
Ada kemungkinan bahwa overthinking disebabkan oleh situasi atau keputusan yang tidak pasti. Rasa cemas dan keinginan untuk mencari solusi atau jawaban yang mungkin tidak ada jawabannya pun muncul dari tidak adanya kejelasan.
Cognitive distortion, di mana seseorang selalu berpikir bahwa hal terburuk akan terjadi, adalah salah satu penyebab overthinking. Siklus pikiran negatif ini dapat muncul dan sulit diputuskan. Orang yang mempunyai cognitive distortion yang tinggi juga rawan akan self loathing atau rawan membenci dirinya sendiri.
Pengalaman sebelumnya dengan tingkat stres yang tinggi, seperti pekerjaan yang sulit atau lingkungan yang terlalu toxic, dapat meningkatkan kecenderungan untuk berpikir terlalu banyak tentang hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan dan pencapaian.
Di masa lalu, peristiwa traumatis atau negatif seringkali meninggalkan dampak yang mendalam pada psikologi seseorang. Overthinking dapat muncul sebagai reaksi atau respon untuk melindungi diri dari bahaya yang mungkin terulang.
Banyak macam-macam gangguan mental seperti gangguan kecemasan atau depresi yang juga dapat menjadi faktor dalam memicu terjadinya overthinking. Mereka yang mengalami masalah kesehatan mental sering mempunyai pikiran yang negatif dan berlebihan.
Ketakutan akan penilaian orang lain juga dapat menyebabkan overthinking. Hal ini disebabkan pengidap overthinking terlalu khawatir akan pendapat orang lain tentang diri mereka. Mereka mungkin takut dianggap remeh oleh orang lain, sehingga hal tersebut selalu terbawa di pikiran mereka.
Kamu dapat mengetahui apakah kamu mengidap overthinking atau tidak dengan cara mengetahui ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-ciri overthinking atau contoh overthinking yang umum ditemukan:
Seperti arti dari overthinking itu sendiri, overthinker sering memikirkan ulang setiap kata mereka setelah berinteraksi dengan orang lain.
Pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apakah kata-kata saya menyakitinya?" atau "Apa yang mungkin dia pikirkan ketika saya mengatakan itu?" dapat memenuhi pikirannya selama seharian penuh atau bahkan lebih.
Salah satu contoh overthinking adalah kebiasaan meminta maaf berulang kali, bahkan jika tidak ada kesalahan yang dilakukan. Hal ini muncul sebagai cara untuk menghindari rasa ketidaknyamanan atau menghindari perselisihan. Orang yang memiliki rasa percaya diri yang rendah juga rentan untuk melakukan hal ini.
Overthinking seringkali menyebabkan kesulitan tidur pada malam hari atau insomnia. Orang yang overthinking akan mempunya pikiran yang selalu berputar yang menyebabkan meningkatnya aktivitas otak sehingga sulit untuk rileks atau bersantai, sehingga mereka akan sulit untuk tidur nyenyak.
Jika seseorang kekurangan tidur, maka aktivitas sehari-hari pun dapat terganggu dikarenakan kurangnya energi dan sulit untuk berkonsentrasi.
Memikirkan situasi terburuk yang tidak mungkin terjadi, terutama yang berkaitan dengan masa depan, dapat menjadi karakteristik orang yang overthinking. Ketakutan akan hal-hal buruk yang mungkin terjadi dapat menyebabkan kecemasan.
Sebenarnya pikiran-pikiran negatif tersebut kebanyakan hanyalah hal-hal yang tidak akan terjadi atau hal-hal yang tipis kemungkinannya untuk terjadi. Namun bagi orang yang mempunyai overthinking, pikiran negatif seperti itu dapat terasa sangat nyata dan menakutkan bagi mereka.
Kamu perlu mengetahui cara mengatasi overthinking berikut ini agar gejalanya tidak semakin parah:
Pertama-tama, penting untuk mengidentifikasi pola pikir negatif yang menyebabkan overthinking. Mengetahui trigger tersebut dapat membantumu untuk lebih waspada terhadap situasi yang dapat menyebabkan overthinking.
Pola pikir negatif tersebut dapat berupa ketakutan akan hal buruk yang dapat terjadi, kurang percaya diri, serta menuntut diri sendiri untuk sempurna.
Setelah pola pikir negatif diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menantang atau mempertanyakan kebenarannya. Langkah ini memerlukan kesadaran bahwa pikiran negatif tidak selalu menggambarkan keadaan sebenarnya dan seringkali berlebihan atau salah.
Beralihlah dari masalah ke solusi yang konstruktif. Fokuslah pada tindakan yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan daripada terus-menerus berpikir tentang akibat buruk.
Untuk membantumu tetap fokus pada saat ini, coba praktikkan mindfulness atau meditasi. Untuk mengurangi kecenderungan yang membuatmu mempunyai pikiran negatif yang tidak penting, latihan pernapasan dan mengamati diri sendiri dapat membantu. Kegiatan ini juga membantumu untuk mengendalikan emosi.
Diskusikan pikiran dan perasaanmu dengan orang yang kamu percayai. Terkadang, berbagi beban pikiran dengan orang lain dapat memberimu dukungan emosional yang diperlukan atau mendapatkan perspektif baru.
Pertimbangkan untuk mendapatkan bantuan psikolog profesional seperti konseling atau terapi jika overthinking menjadi masalah terus-menerus. Contohnya adalah melakukan konseling dengan profesional dari Grome yang dapat juga membantumu untuk mengatasi masalah overthinking ini.
Kamu dapat mengembangkan metode yang efektif untuk meredakan beban pikiran berlebihan dengan mengetahui arti dari overthinking, memahami penyebab utama overthinking, mengidentifikasi karakteristiknya, dan menerapkan tindakan nyata untuk mengatasinya.
Menjaga kesehatan mental dan membangun pola pikir yang positif akan sangat penting untuk menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental dapat kamu raih dengan berkonsultasi menggunakan layanan konseling online Grome.
Kamu tidak perlu khawatir akan informasi yang kamu berikan kepada psikolog Grome karena keamanannya terjamin. Dengan harga yang terjangkau dan akses yang mudah, tak ada lagi alasan untuk tidak memilih Grome sebagai partner-mu dalam menghadapi berbagai masalah.
Ditulis oleh
Friyanka K