“Age is just a number, maturity is a choice” atau yang kalau diterjemahkan artinya “Umur hanyalah angka, kedewasaan adalah pilihan” tampaknya adalah sebuah pernyataan yang sangat valid. Kita semua setuju bahwa nggak semua orang yang sudah dewasa secara umur sudah pasti dapat dibilang dewasa karena ternyata, dewasa itu bukan hanya sekedar sudah berapa lama hidup di dunia, melainkan ada aspek yang lebih penting, yaitu dewasa secara emosional atau yang bisa disebut sebagai emotional maturity. Melalui aspek inilah akan terlihat sangat jelas bagaimana seseorang yang sudah dewasa akan bertindak dan berdinamika dengan dirinya maupun dengan orang lain
Pengertian emotional maturity
Emotional maturity adalah sebuah kemampuan yang dimiliki individu untuk mengenali, memahami, mengekspresikan dan meregulasi emosi. Orang yang sudah dewasa secara emosional pasti memiliki pengenalan yang baik akan dirinya dan apa yang dia mau atau butuhkan. Ia memiliki pola pikir dan pendekatan yang sehat terhadap masalah yang dihadapi, mulai dari bagaimana mengekspresikan emosi hingga memikirkan dampak perilakunya terhadap orang lain. Emotional maturity menumbuhkan self-awareness yang tinggi dan kemampuan untuk berkoneksi dengan orang lain secara sehat. Seperti apa sih ciri-ciri orang yang memiliki emotional maturity? Cek di bawah ini ya, Gromers!
Ini 5 tanda kamu emotionally mature!
- Kamu punya empati yang tinggi
Kamu punya kemampuan untuk gak cuma fokus sama kebutuhan emosional diri sendiri tapi bisa juga nunjukin kepedulian dan kasih kepada orang lain yang sedang mengalami kesulitan. Kamu gak membandingkan diri, melainkan memposisikan diri untuk hadir dan mendukung orang lain secara emosional.
- Kamu bisa mengenal dan mengekspresikan emosi
Pengenalan yang baik akan diri kamu membuat kamu menyadari emosi yang sedang kamu rasakan. Kamu memahami pemicu emosimu dan bisa mengelolanya dengan baik sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
- Kamu bisa bertanggung jawab atas tindakanmu
Nyambung sama poin sebelumnya, awareness akan pengaruh emosimu pada orang lain bikin kamu juga punya kebesaran hati untuk minta maaf dan bertanggung jawab atas akibat dari kesalahanmu.
- Kamu bisa me-manage konflik
Ketika ada konflik, kamu gak sibuk menyalahkan orang.Kamu juga nggak takut menghadapi konflik itu sendiri melainkan mau mendengar secara aktif, mencari solusi, dan punya batasan yang jelas kapan untuk berhenti.
- Kamu bisa menghadapi dan mengelola stress secara sehat
Kedewasaan secara emosional membuat kamu paham bahwa stress pasti akan ada dan bisa berguna untuk mengembangkan diri jika dikelola dengan baik. Kamu punya kemampuan untuk mengetahui bagaimana harus bersikap terhadap stress secara sehat.