Stres kerja adalah hal yang umum terjadi di sebuah perusahaan. Menurut Better Health Channel, tekanan karena jam kerja yang panjang, workload yang terlalu banyak, pekerjaan atau jenjang karier yang tidak jelas hingga konflik antar karyawan atau dengan atasan dapat menyebabkan masalah ini. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi seperti ini akan menurunkan kinerja karyawan dan tentu saja akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Banyak perusahaan yang abai dengan well-being dan kesehatan mental karyawan. Padahal, berdasarkan studi Harvard Business Review, perusahaan bisa balik modal 150% apabila perusahaan melakukan langkah untuk meningkatkan kebahagiaan karyawannya. Bagaimana caranya? Employee Assistance Program adalah salah satu langkah yang dapat dilakukan.
Bukan rahasia lagi bahwa tuntutan pekerjaan yang tinggi, jam kerja yang padat, dan kurangnya apresiasi dari perusahaan dapat menyebabkan kelelahan atau burnout pada karyawan, yang pada akhirnya dapat mengarah pada tingkat stres yang tinggi. EAP menjadi salah satu strategi yang efektif dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dengan memberikan bantuan yang komprehensif untuk meningkatkan kesejahteraan dan kinerja karyawan.
Belakangan, isu mengenai kesehatan mental di tempat kerja menjadi lebih sering dibicarakan. Dengan menyediakan dukungan yang memadai lewat konseling karyawan, perusahaan dapat menciptakan ruang kerja yang lebih sehat dan dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan itu sendiri.
Employee Assistance Program (EAP) dapat meningkatkan produktivitas karyawan dengan menyediakan dukungan holistik terhadap masalah pribadi dan pekerjaan. Melalui konseling, sumber daya mental, dan bimbingan, EAP membantu mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Dengan mengelola aspek-aspek ini, karyawan dapat mempertahankan fokus, kreativitas, dan motivasi dalam pekerjaan mereka, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan efisiensi di tempat kerja.
Melalui konseling dan sumber daya psikologis, karyawan dapat mengatasi stres, kelelahan, dan masalah lainnya yang dapat memengaruhi kehadiran mereka. EAP juga mempromosikan kesejahteraan mental, menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, dan secara efektif mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan absensi, meningkatkan produktivitas, serta kinerja keseluruhan tim.
Lewat konseling organisasi yang disediakan melalui Employee Assistance Program (EAP) dapat meningkatkan tingkat retensi dan menurunkan turnover karyawan dengan memberikan dukungan komprehensif terhadap masalah pribadi dan pekerjaan. Ini menciptakan lingkungan kerja yang peduli, meningkatkan kesejahteraan mental karyawan, dan memperkuat koneksi antara perusahaan dan tim.
Dengan demikian, karyawan merasa dihargai dan memiliki motivasi untuk tetap berkontribusi, mengurangi kemungkinan berpindah pekerjaan.
Employee Assistance Program (EAP) dapat mencegah potensi konflik di tempat kerja dengan menyediakan dukungan pribadi dan profesional kepada karyawan. Ini membantu mengatasi masalah sejak dini, mengurangi stres, dan memperkuat kesejahteraan mental, menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Berdasarkan 2022 Paychex Pulse of HR Survey, sebanyak 60% HRD merasa khawatir karyawannya akan mengalami burnout, termasuk mengalami berbagai masalah mental di tempat kerja. EAP dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.
Program ini membantu karyawan mengelola beban emosional, meningkatkan keseimbangan pekerjaan-hidup, dan memberikan akses ke layanan konseling yang mendukung kesehatan mental mereka, secara efektif meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas.
Employee Assistance Program (EAP) dapat membantu karyawan meningkatkan keterampilan profesional mereka dengan menyediakan sumber daya seperti pelatihan, kursus, dan seminar terkait pengembangan karier.
EAP memberikan akses kepada karyawan untuk mendapatkan dukungan dan panduan dalam merencanakan serta mencapai tujuan karier mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemampuan dan kualifikasi profesional, mendukung pertumbuhan karier, dan memperkuat kontribusi positif terhadap perusahaan.
Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan konflik di tempat kerja. Mulai dari rekan kerja toxic hingga lingkungan kerja toxic. Keduanya sama-sama dapat berdampak negatif pada perusahaan maupun karyawan itu sendiri.
Melalui Employee Assistance Program (EAP), karyawan mendapatkan bimbingan untuk menghadapi konflik di tempat kerja melalui sesi konseling profesional. EAP memberikan platform aman untuk berbicara tentang masalah, menawarkan strategi penyelesaian konflik, dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan hubungan dan produktivitas.
Melalui Employee Assistance Program, karyawan mendapat bimbingan untuk menghadapi masalah pribadi seperti kehilangan orang terkasih, masalah keuangan, atau kecanduan judi online. EAP menyediakan akses ke konseling profesional dan sumber daya yang membantu mereka mengatasi tantangan ini.
Dengan mendukung karyawan dalam menghadapi masalah pribadi, EAP membantu menjaga keseimbangan emosional, mencegah dampak negatif terhadap produktivitas kerja, dan memastikan kesejahteraan yang optimal di lingkungan kerja.
Menurut data Work Injury Source, terdapat sekitar tujuh juta kecelakaan kerja yang dilaporkan di Amerika Serikat setiap tahunnya. Ini mengakibatkan hilangnya produktivitas rata-rata selama 99 juta hari. Cedera tersebut disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres yang berulang (misalnya sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome) atau kecelakaan (misalnya terjatuh atau terpeleset).
Meskipun perusahaan tidak dapat mencegah terjadinya setiap kecelakaan, EAP dapat membantu memastikan karyawan menjaga kesehatan fisik dan mental mereka, menempatkan mereka pada posisi terbaik agar aman dan berhati-hati di tempat kerja. Ini juga menjadi salah satu bentuk perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan dan keselamatan karyawan di tempat kerja.
Salah satu contoh Employee Assistance Program adalah lewat mental health check up dan sesi konseling dengan psikolog profesional. Ini dapat digunakan untuk screening calon karyawan baru, menilai karyawan yang ingin dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi seperti direktur, serta membantu mengatasi masalah pribadi yang mungkin berdampak pada kinerja.
Program ini juga mendukung penyelesaian masalah antara rekan kerja atau atasan, memastikan kesejahteraan dan produktivitas yang optimal di lingkungan kerja.
Employee Assistance Program (EAP) juga dapat dilakukan dengan mengedukasi tentang kesehatan mental melalui webinar dan infografis di tempat kerja. Webinar dan seminar menyediakan platform untuk menyampaikan informasi, strategi, dan sumber daya terkini terkait kesehatan mental. Sementara itu, infografis di tempat kerja memberikan pemahaman yang cepat dan mudah diakses.
Pentingnya pendidikan kesehatan mental melalui EAP adalah untuk meningkatkan kesadaran, mengurangi stigma, dan memberdayakan karyawan dalam mengenali serta mengatasi tantangan mental, menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan secara holistik.
EAP juga dapat dilakukan dalam bentuk pemberian dukungan lewat program pemulihan bagi karyawan. Ini berlaku bagi mereka yang kembali bekerja setelah cuti melahirkan atau mengalami kecelakaan kerja. Ini penting karena membantu mereka beradaptasi kembali ke lingkungan kerja, memberikan dukungan psikologis, dan memfasilitasi transisi yang lancar.
Program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan karyawan, tetapi juga mengurangi dampak negatif terhadap produktivitas dan kepuasan kerja. Dengan fokus pada pemulihan dan integrasi karyawan ke dalam tim, EAP mendukung lingkungan kerja yang inklusif dan peduli terhadap kebutuhan individual, menciptakan budaya perusahaan yang mendukung pertumbuhan dan keseimbangan kehidupan kerja.
Contoh lain EAP yang juga dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memberikan pelatihan skill profesional kepada karyawan. Ini memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keterampilan yang meningkatkan kinerja mereka. Pelatihan ini bisa meliputi manajemen waktu, komunikasi efektif, atau kemampuan kepemimpinan.
Ini penting karena secara umum dapat berdampak pada peningkatan produktivitas, kepuasan kerja, dan perkembangan karier karyawan. Dengan meningkatkan keterampilan profesional, karyawan dapat lebih efektif mengatasi tuntutan pekerjaan, meningkatkan kualitas kerja, dan mencapai tujuan perusahaan, sehingga EAP tidak hanya mendukung kesejahteraan pribadi tetapi juga kemajuan karier dan kesuksesan organisasi secara keseluruhan.
Bicara tentang pelaksanaan Employee Assistance Program, peran serta HRD atau HR manajer sangat krusial dalam hal ini. Ada berbagai langkah yang harus diimplementasikan agar prosesnya dapat berjalan dengan efektif. Simak langkah-langkah implementasi EAP berikut ini!
Untuk berhasil membangun Employee Assistance Program (EAP), penting membentuk sebuah tim atau komite khusus yang bertanggung jawab mengawasi proses dan mempromosikan inisiatif baru ke seluruh organisasi. Tim ini harus mencakup perwakilan dari berbagai departemen, termasuk Sumber Daya Manusia, manajemen, dan karyawan.
Dengan melibatkan berbagai pihak, EAP dapat dirancang dan diimplementasikan dengan lebih baik, memastikan dukungan lintas departemen serta responsif terhadap kebutuhan seluruh anggota organisasi. Tanggung jawab komite dalam implementasi EAP mencakup hal-hal sebagai berikut:
Mendefinisikan tujuan Employee Assistance Program (EAP) melibatkan analisis umpan balik karyawan. Survei karyawan digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan mendesak, seperti manajemen stres, penyelesaian konflik, pembentukan tim, atau perencanaan keuangan.
Selanjutnya, evaluasi dilakukan untuk memahami sejauh mana isu-isu ini sejalan dengan tujuan organisasi. Dengan fokus pada kebutuhan karyawan dan kesesuaian dengan tujuan perusahaan, EAP dapat dirancang untuk memberikan dukungan yang efektif dan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan individu dan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan organisasional.
Agar EAP yang dilakukan oleh perusahaan bisa berjalan dengan baik, diperlukan evaluasi terhadap berbagai model dan jenis EAP serta manfaat yang bisa didapatkan dari masing-masing model. Beberapa jenis EAP antara lain adalah:
Mengembangkan kebijakan EAP adalah langkah selanjutnya dalam menciptakan program yang komprehensif. Kebijakan EAP yang lengkap akan menjamin program berjalan lancar dan efektif. Kebijakan EAP harus menguraikan ruang lingkup, tujuan, dan prosedur program perusahaan dengan tetap memperhatikan pertimbangan hukum dan etika.
Memilih provider atau penyedia layanan Employee Assistance Program yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran perusahaan adalah langkah berikutnya yang harus dipertimbangkan dengan baik. Memilih mitra EAP yang tepat akan mendukung program EAP yang dilaksanakan oleh perusahaanmu.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih penyedia layanan EAP antara lain adalah:
Kesejahteraan mental karyawan adalah hal yang sangat penting. Dengan biaya konsultasi psikologi yang tidak murah, fasilitas perusahaan berupa EAP tentu akan sangat membantu karyawan dalam menghadapi berbagai persoalan baik yang terkait dengan dunia kerja hingga masalah pribadi seperti posisi sandwich generation yang membuat mereka stres.
Grome dengan tenaga psikolog profesional terbaik yang ahli di bidang EAP siap membantu perusahaanmu dalam melaksanakan program ini. Hubungi kami sekarang juga untuk informasi selengkapnya mengenai solusi Employee Assistance Program dari Grome!
Ditulis oleh
Friyanka K