Banyak Turnover? Pertahakan Pekerja dengan Retensi Karyawan!
Banyak Turnover? Pertahankan Pekerja dengan Retensi Karyawan!

Banyak Turnover? Pertahakan Pekerja dengan Retensi Karyawan!

Karyawan yang resign atau mengundurkan diri dengan beragam alasan sebenarnya adalah hal yang umum terjadi. Semua perusahaan pasti pernah mengalaminya. Namun, perlu diketahui bahwa ada ukuran atau metrik yang menunjukkan apakah perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam mempertahankan karyawannya. Ini dikenal sebagai employee retention.

Retensi karyawan atau employee retention adalah sesuatu yang harus dipertahankan persentasenya dalam tingkat yang wajar. Apa itu retensi karyawan sebenarnya? Bagaimana pula cara meningkatkan retensi karyawan? Mari kita bahas dalam ulasan berikut ini!



Apa itu Retensi Karyawan?

Retensi karyawan adalah usaha atau kemampuan suatu perusahaan untuk menjaga karyawan tetap bekerja di perusahaan tersebut. Tujuan dari retensi adalah mempertahankan karyawan berbakat dan loyal di tempat kerja untuk jangka waktu yang panjang.

Sebaliknya, turnover karyawan adalah fenomena di mana karyawan meninggalkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu karena berbagai alasan, yang dapat mengindikasikan siklus karyawan yang tidak stabil atau kurang nyaman dalam jangka waktu yang lama.

Oleh sebab itu, tingkat retensi setiap perusahaan biasanya berbeda-beda. Tingkat retensi juga dapat menjadi indikator seberapa baik perusahaan mengelola karyawannya dan seberapa tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan.



Mengapa Retensi Karyawan itu Penting untuk Perusahaan?

Seperti yang sudah disebutkan di awal artikel, retensi karyawan adalah sesuatu yang sangat krusial bagi perusahaan. Ada beberapa alasan mengapa retensi karyawan penting bagi keberlangsungan sebuah bisnis:



1. Menjaga Kestabilan dan Operasional Karyawan

Karyawan yang bekerja dalam waktu lama di sebuah perusahaan, dapat memberikan nilai tambah yang signifikan. Mereka cenderung memiliki pemahaman yang mendalam terhadap visi perusahaan, mengerti dengan baik bagaimana memenuhi harapan peran mereka, dan telah mengembangkan semua keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan lebih efektif.



2. Menjaga Tingkat Pengeluaran Perusahaan

Ketika sebuah bisnis terlalu sering mengganti karyawan, mereka harus melakukan proses rekrutmen yang berulang-ulang. Selain mempengaruhi produktivitas perusahaan, proses tersebut tentunya memakan waktu dan biaya yang besar.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Society for Human Resource Management, biaya total yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk merekrut karyawan baru bisa 90% lebih mahal daripada mempertahankan karyawan yang ada. Persentasenya bahkan bisa meningkat sampai 200% jika posisi yang diganti adalah senior (manajer ke atas).

Perlu dicatat bahwa biaya yang dikeluarkan tidak hanya untuk gaji saja. Namun termasuk biaya training sampai imbas dari terganggunya produktivitas (karena ada proses rekrutmen berulang).



3. Menjaga Reputasi Karyawan dan Menarik Karyawan Berkualitas

Retensi karyawan penting karena dapat meningkatkan reputasi perusahaan serta menarik karyawan berkualitas. Karyawan yang betah menunjukkan bahwa tidak ada lingkungan kerja toxic di dalamnya. 

Retensi karyawan yang baik juga akan akan memperkuat citra perusahaan sebagai tempat kerja yang baik. Ini menarik talenta berkualitas yang ingin bergabung dengan perusahaan yang dihargai dan memiliki budaya kerja yang baik. Dengan demikian, retensi karyawan tidak hanya memelihara kestabilan tenaga kerja, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap citra dan daya tarik perusahaan.



Bagaimana Cara Meningkatkan Retensi Karyawan?

Agar retensi karyawan berada dalam tingkatan yang wajar, perusahaan membutuhkan strategi retensi karyawan yang baik. Ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mempertahankan karyawan yang kamu miliki di perusahaan antara lain:



1. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat

Untuk meningkatkan retensi karyawan, ciptakan lingkungan kerja yang sehat. Berikan dukungan psikologis dan emosional kepada karyawan, dorong komunikasi terbuka, dan hargai kontribusi mereka. Fasilitasi keseimbangan kerja-hidup (work life balance) yang sehat, berikan kesempatan pengembangan karir, dan tunjukkan perhatian pada kesejahteraan mereka. 

Dengan lingkungan yang positif dan mendukung, karyawan cenderung lebih betah dan termotivasi untuk tetap berada di perusahaan.

Cara lain yang dapat membantu perusahaan mempertahankan karyawan adalah dengan menyediakan program tambahan seperti pengadaan Employee Assistance Program (EAP). EAP dapat membantu meningkatkan retensi karyawan dengan menyediakan dukungan mental, emosional, dan kehidupan pribadi termasuk masalah stres kerja dan burnout.

Program ini menangani masalah karyawan secara proaktif, meningkatkan kepuasan kerja, meningkatkan kinerja karyawan, dan ikatan dengan perusahaan, mengurangi turnover, dan memperkuat hubungan antara karyawan dan perusahaan. Jika kamu adalah pemilik perusahaan atau staf HR, kamu bisa menyerahkan proses pengadaan Employee Assistance Program pada Grome. Tenaga psikolog berpengalaman yang kami miliki, siap menjadi provider program EAP bagi perusahaan-perusahaan yang ada di seluruh Indonesia.



2. Terapkan Waktu Kerja yang Fleksibel

Penerapan waktu kerja yang fleksibel dapat meningkatkan retensi karyawan dengan memberikan kesempatan untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Karyawan merasa dihargai dan memiliki kontrol atas jadwal mereka, meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas terhadap perusahaan. 

Fleksibilitas waktu juga membantu menarik dan mempertahankan bakat yang mencari lingkungan kerja yang mendukung kebutuhan individu dan gaya hidup yang beragam.



3. Berikan Gaji Kompetitif dan Fasilitas Kerja yang Menarik

Menurut Pew Research Center, ada setidaknya 60% karyawan yang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya karena merasa gaji yang mereka terima tidak sesuai dengan tugas yang harus mereka selesaikan. Karyawan seperti ini cenderung akan pindah ke perusahaan lain yang dianggap mampu memberikan fasilitas kerja atau benefit yang lebih baik.

Paket benefit yang meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, jadwal cuti, program pensiun, employee stock ownership, penjadwalan fleksibel, penitipan anak, tunjangan makan, transportasi, keanggotaan gym, dan lainnya, dapat membantu meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan.

Perusahaan dapat meminta masukan atau melakukan survei untuk menyesuaikan benefit dengan kebutuhan karyawan. Pilihan benefit yang tepat sesuai dengan demografi karyawan, seperti milenial dan baby boomer yang cenderung memiliki preferensi yang berbeda, akan lebih efektif.



4. Apresiasi Karyawan atas Kinerjanya

Karyawan memainkan peran penting dalam kesuksesan dan profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu, memberi mereka rasa dihargai dan dihormati sangatlah vital. Perlakuan yang adil kepada semua karyawan merupakan langkah awal yang penting untuk dilakukan oleh semua karyawan. Selain itu, pengakuan atas kinerja yang baik dan dorongan untuk terus meningkatkan kinerja mereka perlu diberikan.

Meskipun ucapan terima kasih merupakan hal yang penting, perusahaan yang baik juga memberikan bentuk penghargaan lainnya seperti kenaikan gaji, bonus, tunjangan jabatan, cuti berbayar, atau promosi. Mengapresiasi kontribusi karyawan dengan cara yang beragam tidak hanya meningkatkan motivasi tetapi juga memperkuat hubungan antara perusahaan dan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.



5. Buat Sistem Jenjang Karier yang Jelas

Salah satu alasan yang membuat seorang karyawan enggan bertahan di perusahaan tempatnya bekerja adalah tidak adanya sistem jenjang karier yang jelas. Mereka tidak mau bertahan karena merasa tidak ada ruang bagi mereka untuk berkembang atau mencapai sesuatu yang lebih tinggi. Itulah sebabnya kenapa setiap perusahaan sebaiknya menyediakan jenjang karier yang menjanjikan bagi seluruh karyawannya.

Jenjang karir yang jelas memperkuat keterikatan emosional antara karyawan dan perusahaan. Karyawan yang merasakan perhatian terhadap perkembangannya cenderung lebih setia dan kurang mencari peluang di tempat lain. Motivasi untuk meningkatkan keterampilan mereka juga meningkat karena percaya usaha tersebut akan membawa mereka ke posisi atau tanggung jawab yang lebih tinggi.



Itu dia berbagai hal yang perlu kamu ketahui terkait apa itu retensi karyawan dan bagaimana cara mempertahankannya. Dengan melakukan langkah yang tepat, perusahaan dapat menghindari tingkat turnover yang terlalu tinggi dan mempertahankan produktivitasnya.