Boss dan Leader Itu Tidak Sama, Ini Perbedaan Boss dan Leader!
Boss dan Leader Itu Tidak Sama, Ini Perbedaan Boss dan Leader!

Boss dan Leader Itu Tidak Sama, Ini Perbedaan Boss dan Leader!

Ketika kamu berada di posisi sebagai atasan, kamu tentu memiliki keinginan untuk bisa disenangi dan mampu berkolaborasi dengan semua orang di dalam perusahaan. Ini adalah hal yang wajar. Namun, untuk bisa mencapai hal tersebut, kamu perlu mengetahui seperti apa karakter kepemimpinanmu: apakah kamu seorang boss atau seorang leader

Walaupun sering digunakan secara bergantian untuk menyebutkan posisi tertinggi di perusahaan, ada perbedaan boss dan leader yang signifikan dan perlu kamu pahami. Kita akan membahasnya dalam artikel ini!



Apa itu Boss? Definisi dan Artinya

Jika ditinjau dari segi bahasa, boss adalah sebuah kata yang diserap dari bahasa Belanda yakni “baas”. “Baas” sendiri bermakna majikan dengan bawahan atau orang lain sebagai pelayannya. Dari pengertian ini bisa kita pahami bahwa seorang boss cenderung menganggap timnya sebagai orang-orang yang wajib mengikuti kemauan atau perintahnya.



Apa itu Leader? Definisi dan Artinya

Lantas, apa pula leader itu? Leader adalah istilah yang diambil dari bahasa Inggris klasik “laedan” yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah pedoman, pembuka jalan atau penuntun.

Berbeda dengan boss, leader adalah individu yang memimpin dengan menginspirasi, membimbing, dan memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Mereka memperlihatkan visi, kepemimpinan moral, dan kemampuan untuk membentuk hubungan yang kuat dalam organisasi untuk mencapai kesuksesan bersama. Bukan sekadar memerintah dan berharap perintahnya diikuti oleh bawahannya.



Apa Saja Perbedaanya? Ini 10 Perbedaan Boss dan Leader!

Setelah mengetahui perbedaan boss dan leader dari segi pengertiannya, ada berbagai perbedaan mendasar lainnya antara boss dengan leader. Apa saja?



1. Perbedaan Pola atau Cara Berpikir

Menurut Maria Waida dari Wrike, seorang leader adalah individu yang terbuka terhadap ide-ide baru, mau mendengarkan masukan, dan bersedia belajar dari orang lain. Mereka memiliki growth mindset, percaya bahwa kemampuan dapat berkembang melalui usaha. Dengan fokus pada visi jangka panjang, mereka memberdayakan timnya dengan memberikan kepercayaan dan tanggung jawab serta menginspirasi untuk mencapai tujuan bersama.

Di sisi lain, seorang boss cenderung kurang terbuka dan kaku, sulit menerima ide-ide baru. Mereka memiliki fixed mindset, percaya bahwa kemampuan tidak dapat diubah. Fokusnya terpaku pada hasil jangka pendek dan target harian, serta cenderung mengendalikan dan micromanage timnya. Boss sering menggunakan ketakutan dan ancaman sebagai motivasi bagi timnya.



2. Perbedaan dalam Gaya Memimpin

Gaya dalam memimpin antara bos dengan leader juga berbeda. Seorang leader berkolaborasi secara erat dengan timnya, mendengarkan masukan, dan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan. Mereka memberikan arahan yang jelas dan konstruktif, serta mendorong timnya untuk mencapai potensi terbaik mereka. Selain itu, leader juga peduli terhadap kesejahteraan dan perkembangan anggota timnya.

Sementara itu, seorang boss cenderung mendikte dengan memberikan perintah yang harus dipatuhi tanpa pertanyaan. Mereka mengontrol pekerjaan timnya dengan ketat dan menetapkan target tinggi yang harus dicapai tanpa kompromi. Boss kurang peduli terhadap kesejahteraan dan perkembangan anggota timnya, fokusnya lebih pada hasil daripada pada individu.



3. Memberikan Otonomi yang Berbeda untuk Karyawan

Seorang leader tidak melakukan micro-management, mereka memberikan kepercayaan kepada karyawan untuk menyelesaikan tugas mereka dengan cara terbaik. Mereka juga memberikan otonomi kepada karyawan untuk membuat keputusan dan mengambil inisiatif. Selain itu, leader berfokus pada mengembangkan kepercayaan antara dirinya dan karyawan untuk membangun hubungan kerja yang kuat.

Sebaliknya, boss cenderung melakukan micro-management dengan mengawasi dan mengendalikan pekerjaan karyawan secara detail. Mereka juga cenderung membatasi otonomi karyawan dalam membuat keputusan dan bertindak. 

Boss seringkali menciptakan rasa takut dan ketidakpercayaan di antara karyawan dengan menggunakan tekanan dan intimidasi sebagai alat untuk mencapai hasil. Efeknya, banyak karyawan yang rentan stres dan burnout saat bekerja.



4. Perbedaan dalam Cara Menghadapi Konflik

Perbedaan boss dan leader juga terlihat dari bagaimana cara mereka dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam perusahaan/organisasi. Seorang leader mengambil tanggung jawab atas kesalahan tim dan mencari solusi bersama. Mereka fokus pada penyelesaian masalah dan mencari solusi terbaik untuk semua pihak. Selain itu, leader terbuka untuk kritik, menerima masukan dengan lapang dada, dan menggunakan kesalahan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.

Lalu, bagaimana dengan boss? Seorang boss cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan dan menghindari tanggung jawab. Mereka lebih cenderung mempertahankan diri dan menghindari kritik daripada mencari solusi. Boss juga enggan mengakui kesalahan dan tidak mau belajar darinya, menciptakan lingkungan di mana bertanggung jawab atas kegagalan bukanlah prioritas.



5. Hanya Fokus Pada Hasil Pekerjaan vs. Memperhatikan Perkembangan Karyawan

Seorang leader fokus pada pekerjaan individu dengan memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing karyawan, serta membantu mereka mengembangkan kemampuan mereka. Mereka menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk mengembangkan potensi setiap karyawan. 

Selain itu, leader membangun tim yang kuat dengan menciptakan lingkungan kerja positif dan kolaboratif di mana setiap anggota tim dapat berkembang dan berkontribusi secara maksimal.

Berbeda dengan boss yang cenderung hanya fokus pada penyelesaian tugas dan mencapai target tanpa memperhatikan kebutuhan individu karyawan. Mereka melihat karyawan sebagai alat untuk mencapai tujuan, tanpa memperhatikan pengembangan atau kebutuhan mereka. 

Tak hanya itu, boss cenderung membangun lingkungan kerja yang kaku dan hierarkis, di mana hubungan antara atasan dan bawahan bersifat formal dan tidak inklusif.



6. Pengambilan Keputusan

Leader akan melibatkan karyawan dengan mendengar pendapat dan masukan sebelum mengambil keputusan, membangun konsensus, dan membuat keputusan bersama berdasarkan masukan tim untuk memastikan dukungan yang kuat dan keputusan yang terinformasi.

Sementara itu, boss cenderung membuat keputusan sendiri tanpa melibatkan atau menanyakan pendapat karyawan, seringkali atas nama pribadi atau perusahaan, tanpa memperhatikan dampaknya pada tim. Mereka kurang transparan dalam menjelaskan alasan di balik keputusannya kepada anggota tim.



7. Kredit vs. Pengakuan

Boss dan leader juga berbeda dari bagaimana cara mereka memberikan atau menerima kredit. Bagi seorang leader, kesuksesan tim itu harus dikreditkan kepada kontributornya. Ini penting untuk menghargai setiap kontribusi anggota lewat penghargaan pegawai dan memastikan mereka merasa dihargai. Mereka berupaya membangun rasa hormat dan kepercayaan di antara anggota tim, memperkuat hubungan yang positif.

Hal yang sama tidak akan dilakukan oleh seorang boss. Mereka cenderung mengambil kredit atas kesuksesan tim tanpa memperhatikan kontribusi orang lain, lebih memfokuskan diri pada pencapaian pribadi. Mereka sering tidak memberikan pengakuan kepada anggota tim, menciptakan lingkungan yang membangun rasa iri dan persaingan di antara mereka.



8. Membuat Aturan vs. Memfasilitasi Pertumbuhan

Seorang leader menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan mendukung pertumbuhan karyawan dengan memberikan kepercayaan kepada mereka untuk mengambil risiko dan belajar dari kesalahan. Mereka juga memberikan pelatihan dan pengembangan untuk membantu karyawan mencapai potensi terbaik mereka.

Sedangkan boss cenderung fokus pada aturan dengan menetapkan aturan dan prosedur yang kaku yang harus dipatuhi tanpa pertanyaan. Mereka mengawasi pekerjaan karyawan secara ketat dan membatasi inisiatif serta kreativitas, menciptakan lingkungan kerja yang terbatas dan kurang mendukung perkembangan individual.

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seorang leader untuk memfasilitasi pertumbuhan dan meningkatkan kinerja karyawan adalah lewat EAP. EAP atau Employee Assistance Program memfasilitasi pertumbuhan karyawan dengan menyediakan dukungan mental, konseling, dan sumber daya lainnya untuk membantu mengatasi tantangan pribadi atau profesional. 

EAP tidak hanya membuat karyawan lebih sejahtera, tapi juga meningkatkan employee engagement, meningkatkan retensi sekaligus membangun budaya kerja yang positif. Tertarik mengadakan EAP untuk karyawan di perusahaanmu? Hubungi layanan konseling online Grome sekarang, yuk!



9. Fokus Pada Situasi Saat Ini vs. Masa Depan

Leader memiliki visi jangka panjang dan strategi untuk masa depan organisasi, memikirkan visi, misi, dan langkah-langkah strategis. Sebaliknya, boss lebih fokus pada situasi saat ini, menekankan penyelesaian tugas dan pencapaian target dalam waktu singkat tanpa memperhatikan visi jangka panjang.



10. Penunjukan Rasa Empati

Leader menunjukkan empati dengan mendengarkan dan memahami kesulitan serta kebutuhan karyawan. Mereka peduli terhadap kesejahteraan tim. Di sisi lain, boss kurang berempati pada masalah karyawan dan lebih fokus pada pencapaian hasil, kadang mengabaikan kebutuhan individu dalam tim.



Setelah memahami perbedaan boss dan leader di atas, apakah kamu sudah menentukan pilihan ingin menjadi pemimpin seperti apa? Dengan memilih tipe kepemimpinan yang tepat, kamu tidak hanya bisa membuat karyawan jadi lebih produktif, tapi juga membantu perusahaan untuk mencapai KPI yang diharapkan.