Yuk Bicara dengan Inner Child kamu!
yuk-bicara-dengan-inner-child-kamu

Yuk Bicara dengan Inner Child kamu!

Gromers, familiar dengan istilah “inner child”
Ya, istilah ini lagi cukup populer beredar di sosial media. Berbagai jenis konten menunjukkan bagaimana inner child mempengaruhi dinamika kehidupan kita saat ini, baik secara pribadi, sosial, sampai ke profesional. Melihat tren ini, pernahkah kamu bertanya-tanya, apa sih inner child itu? Sebegitu besarkah pengaruh inner child terhadap adanya kita saat ini? Apakah inner child trauma dapat disembuhkan sepenuhnya? Yuk kita belajar sama-sama di artikel ini!



Apa itu inner child?
 
Semua orang memiliki inner child dalam dirinya. Inner child adalah bagian di alam bawah sadar dari diri kita. Ketika kita lahir dan bertumbuh, berbagai pengalaman kita alami. Secara tidak sadar, ada memori dan emosi yang terbentuk, serta tersimpan sebagai respon dari pengalaman tersebut. Bau masakan rumah nenek, canda tawa dengan teman di sekolah, jatuh dari sepeda pertama kali, perayaan ulang tahun pertama, jalan-jalan ke kebun binatang dengan orang tua, rasa sakitnya disuntik pertama kali, inner child kita yang mengingat ini semua. 

Sayangnya, tidak semua pengalaman memberikan memori yang indah. Peristiwa negatif, seperti orang tua yang tidak akur, diabaikan dan ditolak emosinya, mengalami kekerasan fisik, seksual, dan emosional, di-bully teman sekolah, dikhianati orang terdekat, bahkan kedukaan, dan bencana alam dapat menimbulkan trauma yang mendalam bagi seorang anak kecil dan ketika tidak teratasi dengan baik, kita akan terus membawa luka masa kecil itu hingga kita dewasa. Inilah yang akhirnya mempengaruhi pola pikir, perilaku, bagaimana kita mengelola emosi, berinteraksi, memaknai koneksi, dan mengelola konflik dengan orang lain. Ketika inner child kita “menunjukkan dirinya”, ia akan mengambil alih cara kita berperilaku atau berpikir sesuai dengan apa yang yang tertanam pada kita sejak kecil dan berdasarkan apa yang akan dilakukan olehnya untuk merasa aman


Bagaimana menyembuhkan inner child trauma?

Gak sedikit dari kita yang berusaha menyembunyikan luka masa kecil dengan segala prestasi, pencapaian, pembuktian, dan pengakuan dari orang lain. Tanpa kita sadari, setiap usaha, ambisi, kemarahan, ataupun ketidakpercayaan diri kita saat ini adalah suara dari inner child yang berusaha berkomunikasi dengan kita. Seberapa keras kita pendam, ia akan selalu ada bersama-sama dengan diri kita. Ia meminta untuk diperhatikan dan disembuhkan. Bagaimana caranya? Cobalah untuk mulai lakukan dua cara ini sebagai permulaan : 

  • Pahami dan terimalah sisi inner child dirimu
Untuk dapat melakukannya, kamu perlu mengenali inner child kamu. Luangkan waktu untuk merenung pikiran yang muncul atau reaksi yang mungkin berasal dari pengalaman masa lalu. Rasanya mungkin tidak nyaman karena kamu perlu membahas kembali apa yang dulu ingin kamu pendam sedalam-dalamnya. Mungkin awalnya akan terasa aneh apalagi kalau kamu tidak terbiasa melakukan hal ini, tapi kamu perlu melatihnya agar terbiasa. Kamu bisa menggunakan panduan meditasi yang ada di internet. Kalau kamu butuh visualisasi, kamu bisa menggunakan foto kecilmu untuk memudahkan. Ciptakan suasana dan lingkungan nyaman untukmu berdialog.

  • Latih self-compassion
Membicarakan emosi negatif dan menggali kembali luka di masa kecil adalah situasi yang berat dan sulit. Maka dari itu, penting untuk kamu memiliki self-compassion atau mengasihi dirimu. Bagaimana cara melakukannya? Cobalah pelan-pelan untuk berbicara dengan inner child-mu secara positif. Gunakan bahasa yang menenangkan dan tidak menghakimi. Validasi setiap kesulitan dan emosi yang mereka rasakan. Tunjukkan empati dengan tulus. Berikan cinta dan kasih sayang pada diri sendiri yang tidak kamu dapatkan semasa kecil. Bukan hanya ketika berbicara dengan inner child saja, terapkan ini setiap hari dalam hidupmu. Latih diri untuk tidak merendahkan dan menyalahkan diri. Berikan ruang untuk kamu memvalidasi emosi negatif sebelum kamu mengevaluasi diri.

Gromers, menyembuhkan inner child bukanlah perjalanan yang mudah, tapi itu adalah langkah berani dan penuh kasih sayang terhadap diri sendiri. Dari artikel ini kita belajar bahwa inner child adalah bagian dari diri kita yang menyimpan jejak masa lalu—baik yang manis maupun yang menyakitkan. Kita juga menyadari bahwa luka masa kecil yang belum selesai bisa mempengaruhi cara kita menjalani hidup saat ini. Namun kabar baiknya, luka itu bisa dipahami, dipeluk, dan secara perlahan disembuhkan. Mulailah dengan membangun koneksi dengan inner child-mu dan latihlah self-compassion dalam keseharianmu. Ingat, kamu tidak sendiri. Jika proses ini terasa berat, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan profesional. Grome.id dapat menjadi pilihan yang tepat untukmu memulai perjalanan menyembuhkan luka masa kecilnya yang selama ini kamu pendam. Klik di sini untuk tahu lebih lanjut