Cemas adalah sebuah emosi yang familiar kita dengar dan rasakan. Situasi yang asing, baru, dan di luar zona nyaman sering jadi alasan kita merasa cemas. Berbagai persoalan seperti kesehatan, keuangan, dan hubungan pun wajar membuat kita merasa cemas. Tapi ketika cemas terus menghantui, tanpa ada sebab atau trigger yang jelas… disini kamu perlu bertanya-tanya! Sebenarnya rasa cemas adalah emosi yang wajar dan dialami semua orang. Cemas punya manfaat untuk membuat kita lebih siaga mempersiapkan hal-hal yang mungkin datang dan jadi ancaman. Bila dikelola dengan baik, kecemasan bisa menjadi alarm positif yang memotivasi, mendorong, dan membuat kita jadi lebih proaktif untuk bertindak. Hanya saja, kecemasan dapat menjadi emosi yang harus diwaspadai apabila sudah mulai berlebihan mengganggu kamu dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Anxiety disorder adalah…
Anxiety disorder adalah sebuah gangguan emosi dimana seseorang memiliki rasa cemas dan takut berlebihan yang tidak bisa dikontrol serta diikuti dengan tanda-tanda yang dapat terlihat dan dirasakan secara fisik, seperti jantung berdebar, keringat dingin, kesemutan, mual, dan rasa nyeri pada tubuh. Anxiety terjadi karena adanya peningkatan hormon kortisol dalam tubuh sehingga tubuh berada dalam fase siaga (alert mode) secara terus menerus. Biasanya rasa cemas akan muncul secara berlebihan pada situasi yang sebenarnya tidak membahayakan. Berbeda dengan rasa takut, anxiety berorientasi pada ancaman yang belum jelas di masa depan.
Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan seseorang berpeluang besar mengalami anxiety disorder, mulai dari faktor genetik dan kepribadian, sampai pada adanya trauma masa kecil akibat pengalaman traumatik, seperti menjadi korban atau menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga, kehilangan anggota keluarga, memiliki kesulitan berat dalam ekonomi, dan tekanan lingkungan. Gangguan juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus (multifaktor).
Tanda cemasmu bukan hanya sekedar cemas biasa
Mungkin seringkali kita bingung, apakah rasa cemasku wajar atau sebenarnya aku sudah butuh pertolongan profesional? Kapan aku harus melakukan konsultasi? Nah, berikut adalah tanda rasa cemasmu bukan hanya sekedar cemas biasa!
Rasa cemas menghambat kamu menjalani keseharian
Saking cemasnya, kamu tidak lagi bisa menjalani kegiatan sehari-hari, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sosial. Kamu mulai membuat alasan untuk menghindari presentasi ke atasan, kamu berharap sakit supaya tidak perlu ikut ujian, atau bahkan kamu mengalami sulit tidur karena khawatir berlebihan terhadap meeting esok hari. Kamu menjadi tidak maksimal dan bahkan menghindar dalam setiap tanggung jawab.
Merasa selalu berada dalam bahaya
Presentasi, ujian, dan meeting adalah sebuah situasi normal. Hanya saja, rasa cemas menjadikannya seperti situasi hidup atau mati! bagi kamu. Insting pertamamu adalah untuk menghindar. Sulit bagimu untuk bisa berpikir jernih dan positif. Kecemasan membuat kamu jadi selalu membayangkan hal terburuk yang akan terjadi.
Muncul gejala fisik
Tubuhmu merespon kecemasan yang tidak biasa ini dengan memunculkan ciri fisik, seperti jantung berdebar, gemetar, kaku, keringat dingin, mual, dan lain-lain. Ciri fisik tersebut muncul sebagai tanda untuk kamu menghindar dari situasi “berbahaya”.
Ditulis oleh
Maria Grace, S.Psi