Menjadi single mom berarti sang ibu memiliki beban peran ganda yang harus dijalankan. Di samping itu, ekspektasi masyarakat terhadap seberapa baik si ibu akan memainkan perannya menambahkan beban yang sudah berat menjadi semakin sulit untuk dikelola. Setidaknya, ada tiga tantangan utama yang dihadapi oleh single mom, yaitu
Beban finansial
Selain menjadi ibu, seorang single mom juga berperan menjadi pencari nafkah untuk membiayai seluruh kebutuhan anak dan dirinya sendiri. Tidak semua single mom memiliki kesulitan finansial. Mungkin ada yang sudah stabil secara ekonomi atau mendapat bantuan dari orang tua. Namun, untuk beberapa orang, biaya hidup, pendidikan, dan kesehatan yang semakin mahal menuntut mereka untuk bekerja mati-matian agar si anak mendapatkan kehidupan yang layak
Kelelahan secara fisik dan emosional
Coba bayangkan kalau kamu harus mengurus anak, bekerja dari pagi hingga malam, dan mengerjakan pekerjaan rumah sendirian? Membayangkannya saja sudah lelah, bukan? Sayangnya, itu semua benar-benar dilakukan oleh para single mom. Belum lagi apabila sang ibu juga masih harus mengurus orang tuanya. Rasanya tidak mungkin ada kesempatan untuk bisa memikirkan diri sendiri, apalagi untuk melakukan me-time. Begitu banyak hal yang harus dipikirkan oleh para single mom sehingga lelah fisik dan mental menjadi tidak terhindarkan. Terlebih lagi, apabila mereka tidak memiliki tempat yang aman dan nyaman untuk menceritakan keluh kesah. Hal ini akan memperburuk kesehatan mental si ibu dan pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana si ibu mendidik anaknya.
Tekanan sosial
Masyarakat seringkali meletakkan stigma terhadap single mom. Asumsi buruk mengenai bagaimana si ibu bisa menjadi orang tua tunggal, seperti pemberian label “bermasalah”, “tidak lengkap”, “gagal”, dan lain-lain memberikan tekanan emosional yang besar dan dapat berdampak buruk bagi kepercayaan diri si ibu. Alih-alih memberikan dukungan, pandangan buruk mengenai single mom malah sering datang dari sesama perempuan. Tentu hal ini bertolak belakang dengan penyuaraan isu women empowerment yang sering digaungkan.
Sekuat-kuatnya manusia, single mom tetaplah manusia dengan keterbatasan fisik dan mental. Mereka bukanlah superwoman yang bisa melakukan segalanya tanpa kelelahan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis agar para ibu dapat menjalankan peran mereka dengan baik, sambil tetap menjaga kesehatan fisik dan mental. Dengan begitu, anak pun dapat tumbuh dengan sehat dan bahagia. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
Biasakan untuk membuat perencanaan keuangan yang detail
Mengelola uang dengan baik dapat membantu meminimalisir kemungkinan adanya kesulitan dalam finansial. Buatlah skala prioritas dan rincian detail anggaran kebutuhan hidup, biaya pendidikan, kesehatan, dana pensiun, dan keperluan lainnya agar kamu dapat memastikan bahwa uang yang kamu usahakan dapat digunakan secara maksimal dan tepat sasaran
Temukan komunitas sesama single mom
Mendapatkan dukungan emosional dari sesama teman single mom dapat membantu kamu merasa bahwa kamu tidak sendirian dalam menjalani kehidupan ini. Kamu juga bisa mendapatkan solusi, saran, serta tips-tips yang diharapkan dapat mempermudah kamu membagi waktu, tenaga, pikiran, dan kasih sayang bagi anak dan dirimu sendiri
Susun jadwal harian yang terorganisir
Agar tidak kewalahan, buatlah jadwal harian rutin yang sebisa mungkin diikuti secara disiplin, baik olehmu maupun anak agar kamu dapat menyeimbangkan antara pekerjaan, urusan anak, dan waktu untuk diri sendiri dengan baik. Dengan jadwal rutin yang ada, kamu tidak perlu membebankan pikiranmu dengan memikirkan kegiatan apa yang selanjutnya harus dilakukan, disiapkan, atau adakah yang terlewat. Dengan cara ini juga, kamu dapat melatih anakmu menjadi lebih mandiri yang nantinya akan meringankan tugasmu juga
Menjadi single mom bukanlah tugas yang mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dijalani dengan baik. Dengan mengelola stres, mencari dukungan, dan merawat diri sendiri, single mom dapat tetap kuat dan memberikan kehidupan yang baik bagi anak-anak mereka. Masyarakat juga perlu lebih terbuka dan mendukung para single mom agar mereka tidak merasa sendirian dalam perjuangan mereka. Bagi kamu, para single mom, jangan lupa untuk selalu mengapresiasi dirimu atas segala usaha yang sudah kamu lakukan demi anakmu. Tidak ada salahnya untuk mencari bantuan profesional apabila kamu merasa lelah dan membutuhkan jalan keluar atas kesulitan yang kamu alami. Kamu tidak gagal menjadi seorang ibu, melainkan kamu hanya perlu perspektif orang lain untuk membantumu. Dengan demikian, hati kamu bisa lebih tenang sehingga dapat kembali menjalankan peran dengan maksimal
Ditulis oleh
Maria Grace, S.Psi