Sedih : Merugikan atau Ada Manfaatnya?
sedih--merugikan-atau-ada-manfaatnya

Sedih : Merugikan atau Ada Manfaatnya?

Gromers, siapa di sini yang gak pernah merasa sedih? Gak mungkin ya, kehidupan kita tidak lepas dari rasa sedih, layaknya kita merasa senang, marah, atau emosi lainnya. Ada yang bilang, kalau kamu masih bisa merasa sedih, berarti kamu manusia normal yang berperasaan, tetapi ada juga yang bilang, kalau kamu merasa sedih, tandanya kamu kurang tangguh. Gromers, setuju sama yang mana? 

Kalau emosi senang bisa kita tunjukkan secara bebas dan terbuka, bukankah seharusnya begitu pula dengan emosi lain, khususnya sedih? Tetapi, kenapa ya kita sering diminta untuk “gak usah nangis”, atau “jangan kelihatan sedih begitu”, padahal memang itu yang sedang kita rasakan? Hingga akhirnya, seringkali kita lebih sering menahan emosi ini Sebenarnya, apa sih sedih itu? Apakah memang merugikan atau malah bermanfaat? Bagaimana kita bisa mengelolanya? Mari kita simak penjelasannya dalam artikel ini, yuk!

Apa itu sedih? 

Sedih adalah salah satu emosi dasar yang dimiliki oleh manusia. Emosi ini muncul sebagai respon dari adanya pengalaman yang menyebalkan, merugikan, mengecewakan, atau mendukakan hati kita, contohnya, tidak mendapat penghargaan atas kerja yang sudah kita usahakan, kehilangan orang terkasih, hari yang buruk di kantor, pasangan yang cuek sama kita, dan lain sebagainya. Intensitas emosi sedih yang kita rasakan tentu akan berbeda-beda, tergantung pada stimulus dan penerimaan pribadi masing-masing. Ada hal yang sangat menyedihkan bagi satu orang, namun di saat yang bersamaan, hal tersebut tidak membuat orang lain sedih sama sekali. Seperti emosi lainnya, sedih adalah wajar dan bukanlah suatu hal permanen. Sangat mungkin untuk kamu bisa merasa lebih baik setelah bercerita pada orang yang kamu percaya atau menuangkan emosi ini pada media tertentu dengan positif. Namun jangan salah ya, Gromers, rasa sedih juga bisa memburuk dan berujung pada depresi apabila kita tidak mengelolanya dengan baik.




Walaupun sering digolongkan sebagai emosi negatif, sedih memiliki manfaat, loh bagi kehidupan kita! Kesedihan mengijinkan badan dan pikiran kita untuk beristirahat, melepaskan stress yang bertumpuk, serta menciptakan ruang untuk kita memproses, mempelajari, dan bahkan merefleksikan pengalaman negatif itu. Oleh karena itu, kamu sangat perlu membiarkan dirimu merasa sedih dan tidak menepis kesedihan sehingga pengalaman negatif yang kamu alami dapat benar-benar kamu pelajari dan pahami sebelum kamu akhirnya menerima dan kembali melanjutkan hidup tanpa ada beban emosional yang belum selesai.
Mengapa kita sering dilarang nangis?

Kalau memang ternyata merasakan sedih itu memiliki manfaat yang penting demi kesejahteraan emosional kita, mengapa kita sering dilarang nangis? Dari kecil, seringkali kalimat “jangan cengeng, kok dikit-dikit nangis?” dilontarkan pada kita. Mengapa demikian? Mungkin awalnya, anak yang menangis – yang berarti dia sedih – memberi kesan negatif pada cara asuh orang tua. Orang tua yang kebingungan dan takut dianggap tidak kompeten dalam mengurus anak akhirnya meminta anaknya untuk tidak menangis, yang tidak jarang juga disertai dengan kalimat negatif yang menakut-nakuti anak. Bisa jadi, orang tua juga sedang sibuk dan suara tangisan anak membuatnya menjadi tidak fokus atau terganggu. 

Apapun alasannya, otak si anak pun mempelajari bahwa, rasa sedih adalah hal yang mengganggu dan harus ditutupi. Menangis juga menunjukkan kelemahan dan tidak dapat diandalkan. Padahal, dengan menangis, kamu berarti memiliki hati yang kuat, yang bisa menerima kenyataan bahwa manusia memiliki keterbatasan. Dapat menunjukkan kerapuhan justru membuktikan adanya kekuatan dan kepercayaan diri yang tinggi dalam dirimu. Kamu tidak takut dihakimi ataupun dianggap lemah hanya karena menunjukkan emosi yang wajar dialami



Bagaimana mengelola kesedihan? 

Seperti yang disebutkan di awal artikel, memahami dan menuangkan kesedihan dengan tepat dapat menjadi momen yang baik untuk kamu beristirahat serta merefleksikan kejadian yang kamu alami. Tentu, untuk melakukan hal ini kita perlu mengetahui bagaimana mengelola emosi dengan bijaksana agar tidak menimbulkan efek negatif, baik pada diri kita maupun orang di sekitar kita. Coba deh lakuin beberapa cara ini untuk kelola kesedihan kamu! 
  • Ijinkan diri kamu bersedih 
Sadari dan terima kalau kamu merasa sedih. Menangislah jika bisa membuat kamu merasa lega. Ambil waktu untuk kamu merasakan dengan benar kesedihanmu dengan mendengarkan lagu galau atau nonton film yang sedih. 
  • Ceritalah pada keluarga atau teman yang kamu percaya 
Kalau sudah siap, terbukalah untuk bercerita pada orang yang kamu percaya. Keluarkan apa yang menjadi isi hatimu. Mintalah untuk didengarkan atau kalau kamu butuh, mintalah pendapat dari sudut pandang mereka agar kamu punya POV yang berbeda dalam menanggapi masalahmu. 
  • Hibur diri dengan hal yang kamu suka 
Bersikap baiklah pada dirimu, jangan menyalahkan diri karena merasa sedih. Lakukan hal positif yang bisa menghibur kamu. Nonton video lucu, makan makanan kesukaan, atau pergi olahraga dapat meningkatkan hormon endorfin agar hatimu ceria kembali.

Gromers, sedih itu bukan kelemahan—justru itu tanda bahwa kamu masih terhubung dengan sisi paling manusiawi dari dirimu. Daripada memendam dan menekan perasaan, yuk mulai biasakan untuk menerima dan mengelola emosi sedih ini dengan sehat. Tidak apa-apa kalau hari ini kamu merasa down, asal jangan lupa bahwa kamu tetap berharga dan pantas untuk bahagia.

Ditulis oleh

Maria Grace, S.Psi