Four Days Work: Efektif Gak Sih?
four-days-work-efektif-gak-sih

Four Days Work: Efektif Gak Sih?

Gromers, baru-baru ini negara Jepang mengumumkan akan menerapkan kebijakan 4-days work mulai April 2025, loh! Ternyata, bukan hanya Jepang yang akan ataupun sudah memberlakukan kebijakan ini bagi para pekerjanya. Negara di Eropa, seperti Belgia, Islandia, Lithuania dan Perancis sudah menerapkan kebijakan ini sejak tahun 2022. Begitupun dengan Arab, kebijakan ini berlaku untuk para pekerja pemerintahan. Inggris, Amerika, Irlandia, Spanyol, Kanada, dan beberapa negara lainnya juga sudah melakukan percobaan kebijakan ini pada beberapa perusahaan. Hasilnya? Kebijakan ini sangat berhasil memperbaiki kesehatan mental karyawan, meningkatkan work-life balance dan produktivitas, serta mengurangi burnout. Wah, hasil yang sangat baik, bukan? Kira-kira bagaimana ya kalau kebijakan ini diterapkan juga di Indonesia? Apakah akan berdampak baik juga? Yuk, baca artikel ini lebih lanjut!

4 days work sudah dicoba di Indonesia?



Melihat kesuksesan penerapan kebijakan ini di banyak negara, di awal tahun 2024,  Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI adalah salah satu instansi pertama di Indonesia yang melakukan percobaan untuk mengimplementasikan sistem 4-days work. Namun, sampai saat ini belum diketahui hasilnya terhadap produktivitas dan peningkatan kesehatan mental karyawan. Akankah kebijakan ini berhasil? Bisa saja, namun ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dengan teliti oleh pemerintah, yaitu


  1. Menanamkan budaya kerja dan komitmen yang kuat pada karyawan

Dengan memahami budaya kerja dan komitmen yang ditetapkan oleh perusahaan, karyawan akan tetap bekerja dengan efisien dan bertanggung jawab pada tugasnya masing-masing dalam penerapan 4-days work ini

  1. Merancang ulang sistem kerja
    Berkurangnya hari kerja memerlukan perubahan yang menyeluruh, bukan hanya pada karyawan, melainkan juga pada perusahaan. Perlu dilakukan pemanfaatan teknologi, penyesuaian alur komunikasi, dan pembagian kerja yang lebih efektif agar operasional perusahaan tetap bekerja dengan baik. Perusahaan mungkin perlu mengurangi rapat dan memperbanyak tugas individual

  2. Mempertimbangkan sistem pengukuran performa karyawan untuk mempertahankan produktivitas

Hari kerja yang lebih sedikit membuat perusahaan perlu mempertimbangkan atau bahkan merancang ulang sistem pengukuran performa karyawan. Target kerja per bulan perlu disesuaikan agar tetap jelas, adil, dan tidak menimbulkan masalah baru bagi karyawan. Sistem kerja yang lebih transparan juga diperlukan bagi pemantauan tugas individual karyawan agar tetap sesuai dengan tujuan perusahaan

  1. Kesiapan perusahaan dan karyawan

Perusahaan harus memastikan semuanya siap, mulai dari alat kerja, budaya kerja, sampai aturan pendukung lainnya. Karyawan juga perlu dipersiapkan untuk menyesuaikan diri dengan cara kerja baru, seperti belajar mengelola waktu lebih baik dan tetap fokus selama jam kerja. Sebaiknya, perusahaan memulai dengan uji coba atau pilot project sebelum mengimplementasikan kebijakan ini untuk mengurangi resiko yang dapat mengganggu sistem perusahaan

Manfaat positif 4-days work

Kalau sistem ini dicoba, ada berbagai manfaat yang bisa dirasakan segara signikfikan baik bagi karyawan secara individual, maupun bagi perusahaan.
  1. Mengurangi pengeluaran perusahaan dan karyawan

Berkurangnya hari kerja berarti berkurangnya ongkos transportasi, ongkos makan siang, dan ongkos operasional perusahaan. Dalam jangka waktu yang panjang, berkurangnya pengeluaran ini dapat berpengaruh besar dan signifikan bagi perusahaan dan karyawan

  1. Meningkatnya well-being karyawan

Berkurangnya hari kerja berarti bertambahnya hari libur. Karyawan akan memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri atau quality time bersama keluarga. Dengan ini, work-life balance akan tercipta, karyawan menjadi lebih bahagia dan loyalitas pada perusahaan juga akan meningkat

  1. Meningkatkan produktivitas karyawan

Berkurangnya hari kerja berarti berkurangnya waktu untuk bekerja sehingga karyawan akan bekerja lebih efektif dan efisien dalam hal mengatur skala prioritas dan menyelesaikan tugas demi mencapai target yang ditetapkan. Hasil uji coba di Jepang menunjukkan adanya peningkatan produktivitas sampai 40%

  1. Karyawan berkualitas, perusahaan untung!

Berkurangnya hari kerja berarti dapat meningkatkan adanya work-life balance dan pola kerja yang lebih fleksibel bagi karyawan. Tentunya hal ini dapat menarik banyak kandidat untuk melamar karena belum banyak perusahaan yang menjalankan 4-days work. Dengan demikian, perusahaan dapat memilih kandidat yang paling cocok dan berkualitas serta dapat mempertahankan mereka di dalam perusahaan demi kemajuan bersama



Wah, menarik sekali ya! Tetapi, sampai saat ini sistem 4-days work belum dijalankan dan dipermanenkan karena ternyata ada juga dampak negatif yang bisa bikin kita mikir dua kali. Yuk kita simak!

Dampak negatif 4-days work

  1. Belum tentu cocok bagi semua bentuk bisnis/perusahaan

Sistem kerja yang fleksibel membuat 4-days work belum tentu cocok bagi semua jenis bisnis. Dalam penerapannya perlu banyak penyesuaian dan bisa jadi akan banyak perubahan besar yang signifikan. Oleh karena itu, bagi perusahaan yang mengharuskan adanya ketersediaan selama 24 jam 7 hari, seperti transportasi, kesehatan, dan keamanan atau bagi perusahaan yang memiliki keterikatan dengan klien atau mitra, atau untuk perusahaan yang bergantung pada transaksi harian seperti restoran atau retail, kebijakan ini sulit untuk bisa dilakukan

  1. Jam kerja harian lebih panjang
    Dalam penerapannya, kebijakan 4-days work ini tetap mengharuskan karyawannya memenuhi 40 jam kerja yang berarti jam kerja tiap harinya bertambah setidaknya 2 jam dari jam kerja sebelumnya. Meskipun mendapatkan waktu libur yang lebih banyak, bertambahnya jam kerja dapat berdampak pada tingkat stress karyawan selama 4 hari kerja tersebut. 

  2. Beban kerja bertambah

Aspek ini adalah tantangan utama yang menjadi pertimbangan perusahaan. Karyawan dituntut untuk tetap menghasilkan jumlah produk yang sama atau mencapai target yang sama setiap bulannya hanya saja dengan waktu yang lebih singkat.  Dengan demikian, beban kerja pasti bertambah dan malah bisa mengurangi kualitas kinerja karyawan.


Dari berbagai contoh di dunia dan uji coba yang dilakukan, kebijakan 4-days work terlihat sangat efektif untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan produktivitas perusahaan. Maka dari itu, tentunya dibutuhkan persiapan yang matang dan penyesuaian besar untuk menerapkannya, serta ada faktor yang harus dipertimbangkan agar sistem ini tepat sasaran. Nah, menurut Gromers gimana? Apakah perusahaan kalian perlu mengimplementasikan kebijakan ini?