Groomers, pernahkah kalian mendengar kata ADHD? Atau yang di dalam masyarakat lebih sering dikenal sebagai kondisi hiperaktif pada anak? Tahukah kamu kalau ADHD adalah bagian dari gangguan mental yang dialami anak-anak dan bisa berlanjut sampai dewasa? Gangguan mental ini memiliki dampak yang sangat mempengaruhi kehidupan seorang anak, mulai dari kehidupan sekolah, bahkan sampai pada kehidupan profesionalnya di kemudian hari. Menurut sebuah penelitian, 1 dari 20 anak di Indonesia menunjukkan gejala ADHD. Sayangnya, masih belum banyak penelitian di Indonesia mengenai prevalensi ADHD sehingga seringkali kondisi ini diabaikan
Jadi, apa sih sebenarnya ADHD ini? Apakah sekedar hiperaktif atau gejalanya lebih kompleks dari itu? Apakah sama seperti gangguan mental lainnya, ada mitos atau miskonsepsi yang tumbuh di masyarakat mengenai ADHD? Seberapa besar dampaknya? Yuk kita kenalan lebih jauh sama ADHD!
Apa itu ADHD?
Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau disingkat ADHD adalah sebuah kondisi gangguan mental yang menyebabkan seseorang sulit untuk mempertahankan fokus pada kegiatan dan rutinitas serta menunjukkan perilaku hiperaktif dan impulsif. Faktanya, ADHD adalah kondisi yang cukup umum didiagnosa pada anak-anak. Hal ini dapat terlihat ketika seorang anak sangat kesulitan mengontrol fokus dan perilakunya dalam kegiatan sehari-hari, terutama di sekolah.
Ciri-ciri ADHD
Ada tiga tipe diagnosa ADHD pada anak dengan memiliki gejala yang berbeda-beda, antara lain
ADHD Dominan Inatentif
Pada anak dengan tipe ADHD ini, menjaga fokus, melakukan rutinitas, mengikuti instruksi dan menyelesaikan tugas adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Mereka sering terdistraksi, kesulitan mendengarkan, sering lupa, tidak bisa duduk diam, dan sering bengong
ADHD Dominan Hiperaktif-Impulsif
Pada anak dengan tipe ADHD ini, mereka memiliki kesulitan untuk tetap duduk, selalu bergerak seperti melompat; memanjat barang; dan berlari, gelisah atau menggoyang-goyangkan tubuh ketika duduk, dan berbicara berlebihan. Anak dengan ADHD ini juga berperilaku impulsif dengan mengambil barang di tangan orang lain, agresif, berbicara tidak pada waktunya, serta kesulitan menunggu giliran atau menyela orang lain
ADHD Kombinasi
Pada anak dengan tipe ADHD ini, dapat terlihat gejala pada kedua tipe ADHD sebelumnya
Secara umum, anak dengan ADHD menunjukkan kesulitan untuk berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain, agresif, serta cenderung melawan. Ketika dewasa, ia akan kesulitan untuk tetap terorganisir, membuat rencana, tetap fokus dan berpikir sebelum berbicara. Beradaptasi pada perubahan situasi dan mengontrol emosi juga sulit untuk dilakukan. Lebih jauh lagi, seseorang yang tumbuh dengan ADHD juga mudah merasa cemas, apalagi pada situasi yang memaksanya untuk duduk diam, seperti pada rapat, ibadah, atau bekerja. Ia akan mengalihkan kecemasan tersebut dengan menggerak-gerakan kaki, memutar-mutar kursi, menggigiti kuku, dan bermain handphone
Miskonsepsi ADHD di Indonesia
Seperti gangguan mental lainnya, ada beberapa miskonsepsi yang beredar di masyarakat mengenai ADHD. Hal ini semakin didukung dengan minimnya penelitian mengenai prevalensi ADHD di Indonesia sehingga penanganan akan anak dengan ADHD pun tidak maksimal. Apa saja “mitos” mengenai ADHD ini? Yuk kita lihat
Anak ADHD karena kebanyakan gula
Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa ada hubungan antara ADHD dengan konsumsi gula pada anak
Anak ADHD karena orang tuanya kurang tegas
Sama seperti gula, faktor sosial dan lingkungan seperti keluarga yang kurang harmonis atau pola asuh yang kurang baik juga belum terbukti secara ilmiah menjadi salah satu penyebab anak dengan ADHD
Anak ADHD = anak nakal
ADHD memang menyebabkan anak menjadi kurang fokus, cenderung melawan, menyela, dan tidak bisa diam, namun hal ini tidak menjadikan anak tersebut tergolong anak nakal
Orang ADHD susah fokus karena kurang berusaha
Orang dengan ADHD pun merasa cemas dengan kesulitannya untuk berkonsentrasi, sehingga meminta mereka untuk “coba dulu untuk fokus” tidak sesederhana yang kita bayangkan
Orang ADHD karena otaknya terlalu aktif
Kesulitan konsentrasi dan hiperaktif pada orang dengan ADHD disebabkan karena adanya penghambatan atau kerusakan area otak bagian fokus
Nah Gromers, sekarang sudah lebih kenal kan dengan ADHD? Dengan mengedukasi diri sendiri, kita dapat membantu teman, saudara, atau bahkan anak kita menangani gejala ADHD. Memiliki anak dengan ADHD atau bahkan mungkin kita sendiri yang memiliki ADHD pasti mengalami kesulitan yang seringkali tidak dipahami oleh orang lain, maka dari itu, apabila kamu masih bertanya-tanya dan butuh bantuan mengenai hal ini, kamu dapat menghubungi grome.id yang secara professional akan menemani dan membantu kamu. Informasi yang ada id artikel ini bukan untuk mendiagnosa melainkan untuk meningkatkan awareness akan adanya ADHD agar tidak ada lagi miskonsepsi di masyarakat, dan anak dengan ADHD bisa mendapatkan penanganan yang lebih baik
Ditulis oleh
Maria Grace, S.Psi