Cinderella Complex
Cinderella Complex

Cinderella Complex

(Angellia Lestari Christiani, M.Psi., Psikolog)


Hai Gromers, apakah kamu pernah mendengar istilah "Cinderella Complex"? Cukup familiar dengan istiralh tersbeut? atau baru kali ini mendengarnya? Yuk simak artikel berikut ini, supaya kamu lebih paham apa yang dimaksud dengan Cinderella Complex.


Istilah sindrom Cinderella Complex (CC) merupakan istilah psikiatri modern yang pertama kali dicetuskan oleh Colette Dowling, seorang terapis asal New York sekaligus penulis buku “The Cinderella Complex: Women's Hidden Fear of Independence”. Istilah ini bukan konsep yang digunakan dalam psikologi klinis atau psikiatri. Istilah ini hanya digunakan untuk menggambarkan pola perilaku tertentu yang didorong oleh kebiasaan, stereotip tentang perbedaan antara pria dan wanita. Namun demikian, sindrom Cinderella Complex cukup dekat kaitannya dengan gangguan psikologis, yaitu gangguan kepribadian dependen. Gangguan kepribadian dependen merupakan gangguan kepribadian di mana seseorang sangat tergantung dengan orang lain, sehingga nyaris tidak sanggup untuk hidup mandiri.

           Sesuai dengan cerita Cinderella yang kita ketahui, yaitu seorang wanita muda hidup merana di bawah siksaan ibu dan saudara tirinya yang kejam semenjak kepergian sang ayah. Hidup Cinderella tiba-tiba berubah menjadi keberuntungan yang luar biasa saat bertemu dengan sang pangeran idaman di sebuah pesta dansa.


Apa itu Cinderella Complex?

Seperti itu pula yang dialami oleh perempuan dengan Cinderella Complex. Collete Dowling menjelaskan sindrom Cinderella Complex sebagai sebuah keinginan di bawah ketidaksadaran untuk diurus oleh orang lain atau keadaan yang dialami seorang perempuan di mana ia sangat ingin dilindungi dan membutuhkan seorang pria sebagai tameng dalam kehidupannya. Ia merasa takut untuk menjadi mandiri dan berharap ada sosok lelaki yang dapat melindunginya dan menjadi sosok “pangeran” dalam hidupnya.


Karakteristik Cinderella Complex?

●     Kurang percaya diri.

●     Merasa cemas hidup sendiri

●     Patuh pada pilihan dan keputusan pasangan.

●     Merasa selalu ketergantungan dan ingin dilindungi oleh pasangannya.

●     Merasa takut meninggalkan zona nyaman.

●     Selalu mengidealkan pasangan.

●     Secara terbuka mengutarakan keinginan untuk selalu diperhatikan

Apa penyebab Cinderella Complex?

● Norma dan nilai di masyarakat yang sangat kental dengan prinsip patriaki yang menekankan pada pembatasan hal-hal yang berkaitan dengan gender, memperlihatkan kedudukan dan peran laki-laki yang lebih dominan dibandingkan perempuan. Laki-laki dididik menjadi mandiri dan tangguh. Sejak remaja terdapat pula pandangan yang diterima oleh masyarakat akan perempuan yang “seharusnya”. Masyarakat membentuk pandangan bahwa perempuan harus selalu memiliki pilihan untuk tidak bekerja.


● Perbedaan pola asuh antara anak laki-laki dan anak perempuan.

Anak perempuan cenderung lebih sedikit menerima dorongan untuk menjadi mandiri dengan pola asuh orang tua yang lebih protektif pula, serta sedikit tekanan untuk membangun identitas diri yang kuat. Eksplorasi anak menjadi kurang memadai terhadap nilai-nilai kemandirian. Akibatnya, anak perempuan cenderung memiliki keterampilan hidup yang alakadarnya dan kepercayaan diri yang kurang, karena mereka hanya tahu cara menggantungkan hidup pada orang lain. Sementara anak laki-laki ditempa sangat keras untuk menguasai diri sendiri dan lingkungan sekitar, dan dipaksa untuk meninggalkan sikap manja dan ketergantungan, karena kedua sikap ini dianggap kewanitaan.


Dampak dari Cinderella Complex?

Mengarah pada perilaku yang tidak efektif dalam pekerjaan, karena merasa cemas akan kesuksesan. Ia takut bahwa kemandiriannya akan menghilangkan esensi feminitas dirinya sebagai seorang perempuan.


● Memiliki tingkat percaya diri yang rendah. Ia tidak memiliki keberanian untuk mengejar apa yang menjadi keinginannya, bahkan untuk menegaskan tentang dirinya sendiri.


Tidak terdorong untuk meninggalkan zona nyaman. Ia sudah terbiasa sejak kecil untuk hidup dalam kenyamanan dimana semua kebutuhan hidupnya disediakan dan dipenuhi oleh orang lain. Ia menjadi tidak berani mengambil risiko untuk meninggalkan kenyamanan.


Hal yang bisa dilakukan untuk membantu menghadapi wanita dengan Cinderella Complex?

●Hentikan sikap yang memicu sikap kekanak-kanakan, manja, atau delusional mereka. Jangan mudah menyerah untuk segera membantu mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. kamu harus membiarkan mereka menghadapi masalahnya dan menerima konsekuensi atas segala tindakannya. 



●Perlahan mengenalkan konsep kedewasaan kepada mereka. Misalnya ketika mereka mulai berkeinginan untuk bekerja, biarkan mereka untuk bekerja yang mudah terlebih dahulu. Jika ia sudah terbiasa, maka ia bisa meningkatkan kemampuannya di kemudian hari.


So Gromers, kalau saat ini mungkin kamu sedang menghadapi kondisi yang sedang tidak baik-baik saja, atau merasa sepertinya kamu mengalami kondisi yang dijelaskan dalam artikel diatas, jangan ragu-ragu untuk segera ceritakan masalahmu itu dengan para ahli dari Grome.

Jangan biarkan masalah yang dihadapi berlarut-larut ataupun membuat justifikasi sendiri, karena bisa saja masalah malah menjadi semakin runyam atau apa yang dikira-kira ternyata tidak benar dan malah mencelakakan dirimu.

Ditulis oleh