Gromers, pernah dengar gak kalau katanya kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) lebih penting dibandingkan kecerdasan intelektual atau Intelligence Quotient (IQ)? Menurut Goleman, seorang psikolog yang mengembangkan teori Emotional Quotient atau bisa disebut juga Emotional Intelligence (EI), kecerdasan emosional berperan 80% dari faktor penentu kesuksesan seseorang. Angka yang cukup dominan ya. Tetapi, benarkah demikian? Seperti apa kecerdasan emosional dapat mempengaruhi kesuksesan seseorang? Apakah kecerdasan emosional dapat dilatih? Bagaimana menilai tingkat kecerdasan emosional diri sendiri atau orang lain? Yuk cari tahu melalui artikel ini!
Apa itu kecerdasan emosional?
Berdasarkan definisinya, kecerdasan emosional adalah sebuah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyadari, menginterpretasi, mendemonstrasi, mengontrol, mengevaluasi, dan menyalurkan emosi diri sendiri dan memahami emosi orang lain sebagai bentuk komunikasi dan berkoneksi secara efektif. Sederhananya, kecerdasan emosional berarti kemampuan untuk bisa paham dan mengatur emosi diri sendiri, memahami emosi orang lain, dan tahu tindakan yang tepat dalam merespon setiap situasi
Ada empat domain kunci dalam kecerdasan emosional, yaitu:
Self awareness
Adanya kemampuan untuk menyadari dan mengenali emosi pribadi. Kamu memiliki koneksi dengan emosimu untuk bisa mengenali emosi apa yang keluar dan kamu rasakan. Dengan ini juga kamu dapat memahami bagaimana emosi mempengaruhi caramu berpikir dan bertindak
Self regulation
Selain kemampuan untuk menyadari dan mengenali emosi, kamu juga memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengelola emosi tersebut. Regulasi emosi berarti kamu dapat mengekspresikan emosi dengan baik, bukan dengan memendamnya. Kamu dapat merespon situasi dengan bijak, bukan sekedar bereaksi. Salah satu aspek di dalamnya ada self motivation. Memiliki motivasi, optimisme, dan pola pikir yang positif adalah komponen yang dapat membantu kamu menata emosi. Di tengah kesulitan, kamu tetap dapat berdaya secara efektif dan produktif. Dengan positive mindset, kamu memiliki ketahanan untuk bangkit dari kegagalan, memiliki kontrol diri yang baik, serta punya mekanisme coping yang baik. Baca selengkapnya mengenai positive mindset disini
Social awareness
Kamu memiliki kemampuan untuk membangun hubungan dengan orang lain, terlebih secara emosional. Dengan kecerdasan emosional, kamu memiliki pemahaman yang baik mengenai dirimu dan bagaimana berdinamika dengan orang lain. Awareness akan hal ini membantu kamu dapat mempertahankan hubungan secara sehat dengan orang lain, baik secara profesional maupun romantis. Di dalam domain ini, ada aspek Empathy. Dengan mengenali dan memahami emosi orang lain, kamu dapat merespon perkataan dan tindakan orang lain dengan perspektif yang lebih luas. Kamu tidak mudah terpancing emosi negatif karena kamu mampu menempatkan dirimu di posisi mereka dan memahami kesulitan yang mereka alami.
Relationship management
Dalam kecerdasan emosional, kamu memiliki kemampuan untuk mengarahkan, mempengaruhi, dan bahkan menginspirasi di dalam tim. Kamu mampu menunjukkan kemampuan untuk dapat bekerja sama dengan baik. Kamu dapat berkomunikasi secara efektif, baik dalam bentuk verbal maupun non-verbal.
Seperti apa orang yang cerdas secara emosional?
Memiliki kecerdasan emosional adalah faktor krusial dalam memprediksi kesehatan fisik, tingkat kebahagiaan, dan bahkan kesuksesan profesional. Inilah yang dikatakan oleh Dr Brackett dari Yale Center for Emotional Intelligence. Bagaimana bisa demikian? Dengan kecerdasan emosional yang baik, kamu dapat menyadari betapa pentingnya mengeluarkan respon yang tepat dalam setiap situasi. Hal ini dapat membantumu bersikap tenang dan berpikir rasional pada situasi yang tegang pada saat rapat atau konflik dengan rekan kerja. Tim atau rekan kerjamu akan lebih mudah merasa aman dan nyaman untuk berdiskusi secara sehat, konflik teratasi dengan efektif, pengambilan keputusan dan kerja sama tim juga dapat terjadi secara lebih efisien. Kecerdasan emosional juga dapat membantu kamu lebih mudah beradaptasi pada situasi yang tidak terduga. Apabila kamu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, berarti kamu:
Bisa mengidentifikasi dan mendeskripsikan emosimu dan orang lain
Tahu apa yang jadi kelebihan dan kekuranganmu
Percaya diri dan menerima diri secara utuh
Sudah tidak terpaku pada kesalahan masa lalu
Dapat menerima dan mendukung adanya perubahan positif
Punya rasa penasaran yang tinggi
Punya rasa empati dan perhatian pada orang lain
Mau mengakui kesalahan
Tidak reaktif pada situasi sulit
Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional?
Goleman berkata bahwa “emotional intelligence is learned and learnable at any point in life”. Hal ini berarti, kita bisa melatih dan meningkatkan kecerdasan emosional seiring berkembangnya kita sebagai individu. Kalau kamu merasa kalimat-kalimat diatas pernah kamu ucapkan, berarti kamu perlu tahu bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional. Ada beberapa hal yang bisa mulai kamu latih, yaitu
Self monitor
Sadarilah perasaan atau emosi apa yang muncul ketika kamu menghadapi suatu situasi.
Sebutkan emosi yang kamu rasakan itu
Misalkan, “Saya merasa sedih dan kecewa ketika rencana project yang saya rangkai diubah begitu saja tanpa diskusi”
Temukan rutinitas atau “ritual” yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi emosi
Kamu bisa mencoba berbagai cara yang cocok untukmu. Ketika emosi mulai mengontrol dirimu, lakukanlah kegiatan yang dapat membuatmu merasa lebih tenang dan dapat berpikir jernih, misal latihan pernapasan, journaling, atau bahkan sekedar berjalan sendiri di ruangan terbuka.
Dengan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, kamu bukan hanya dapat merasa lebih tenang dan sejahtera secara mental, tetapi kamu juga dapat berperan dengan lebih baik dalam studi, pekerjaan, dan dalam hubungan personal sehingga potensi terbaikmu dapat dirasakan secara pribadi dan oleh orang lain dengan maksimal
Ditulis oleh
Maria Grace, S.Psi